Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansif di Kuartal I/2022, Emiten RS Bunda (BMHS) Kucurkan Modal Rp300 Miliar Lebih

Bundamedik telah mengakuisisi 3 rumah sakit pada kuartal I/2022 dengan belanja modal hingga Rp300 miliar.
Perseroan yang bergerak di bidang kesehatan PT Bundamedik Tbk. resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (6/7/2021) melalui aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Perseroan yang bergerak di bidang kesehatan PT Bundamedik Tbk. resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (6/7/2021) melalui aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Rumah Sakit PT Bundamedik Tbk. (BMHS) telah melakukan belanja modal sebesar Rp330 miliar pada tahun ini. Perseroan juga menganggarkan hingga Rp15 miliar untuk ekspansi teknologi informasi.

Managing Director Bundamedik Nurhadi Yudiyantho menjelaskan perseroan telah mengakuisisi 3 rumah sakit pada kuartal I/2022 dengan belanja modal hingga Rp300 miliar.

"Kuartal I/2022 kami akuisisi 3 RS, dari janji sudah terpenuhi minimum 3-5 RS. Investasi akuisisi 3 RS ini menyerap Rp300 miliar kurang lebih. Untuk tahun ini kemungkinan beberapa bulan tersisa akan tambahkan minimal 1, kalau sesuai janji sudah sesuai, minimal 3 RS," paparnya dalam diskusi media, Kamis (16/6/2022).

Yudhi melanjutkan perseroan sudah merampungkan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Bunda di Bekasi. Sebagai proyek multiyears hingga 2023, perseroan menganggarkan Rp30 miliar dalam pembangunan RS baru tersebut tahun ini.

Emiten berkode BMHS ini juga meningkatkan pengalaman pelanggan dengan mengintegrasikan data digital yang dimiliki sekaligus meluncurkan pelayanan digital berbasis web.

"Perbaikan patient journey terus berlanjut dengan data digital yang dimiliki, semakin banyak RS kita, data harus lebih terintegrasi, pasien bisa pindah dari satu RS ke RS lain, kalau bisa gambarkan, belanja modal dianggarkan Rp5--Rp15 miliar untuk IT khusus tahun ini," tambahnya.

Dia melanjutkan belanja modal yang telah dikeluarkan terutama berasal dari kas internal dan kredit perbankan yang sudah mendapatkan komitmen dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) hingga Rp1 triliun.

Selain ekspansi, grup yang dikenal dengan RS spesialis ibu dan anak ini menerapkan strategi efisiensi dengan mengurangi struktur belanja obat-obatan yang menjadi pengeluaran utama dalam bisnis rumah sakit.

"RS biasanya dari struktur cost obat-obatan paling tinggi, di rs lain juga sama, bisa ditingkatkan, penyimpanan diperbaiki. Kami juga melakukan efisiensi jumlah vendor penyedia obat-obatan sehingga dapat dinegosiasikan dmendapatkan diskon lebih tinggi seiring volume RS yang meningkat," paparnya.

Saat ini, BMHS mengelola 8 RS dari sebelumnya 5 RS. Ditambah 3 klinik, 10 unit IVF klinik, 38 laboratorium, 152 jaringan klinik, dan 126 jaringan fertilitas klinik.

"Dengan volume yang besar selama ini layani, kumpulkan vendor suplai dari 50 vendor disusutkan menjadi 10 besar. Kami bisa dapatkan diskon yang lebih besar dengan 10 vendor itu," tambahnya.

Selain itu, Bundamedik juga menargetkan efisiensi dari belanja operasional dengan penghematan ditargetkan mencapai Rp50 miliar pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper