Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Crypto Crash: Ini 3 Alasan Warren Buffet Benci Bitcoin

Warren Buffet sering melontarkan komentar tajam tentang Bitcoin dan cryptocurrency pada umumnya. Ia telah lama berpegang teguh bahwa Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik.
Orang terkaya ketiga dunia Warren Buffet/memolition.com
Orang terkaya ketiga dunia Warren Buffet/memolition.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin mengalami periode bergelombang selama tujuh bulan terakhir, dan saat ini telah merosot tajam.

Setelah mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di level US$69.000 pada November 2021, Bitcoin sejak itu telah menghapus lebih dari 67 persen nilainya, dan parkir di US$21.000 pada Selasa, 14 Juni 2022.

Sementara itu, investor kawakan asal Amerika Serikat Warren Buffet sering melontarkan komentar tajam tentang Bitcoin dan cryptocurrency pada umumnya. Ia telah lama berpegang teguh bahwa Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik.

Pada 2018 lalu saat pertemuan tahunan Berkshire, Warren Buffet pernah membandingkan aset kripto dengan kotak racun tikus. Dia menegaskan tidak memiliki aset kripto apapun bahkan berjanji tidak akan pernah memilikinya.

Mengutip MoneyWise, Rabu (15/6/2022), berikut tiga alasan mengapa Warren Buffet tidak akan mendekati Bitcoin dan kawan-kawannya:

1. Tidak memiliki nilai unik sama sekali

Buffet tidak menyukai Bitcoin karena menganggapnya sebagai aset yang tidak produktif.

Buffett memiliki preferensi yang terkenal untuk saham perusahaan yang nilai dan arus kas, berasal dari produksi barang. Tetapi cryptocurrency tidak memiliki nilai nyata, kata Buffett dalam sebuah wawancara CNBC pada 2020.

“Mereka tidak mereproduksi, mereka tidak dapat mengirimkan cek kepada Anda, mereka tidak dapat melakukan apa-apa, dan apa yang Anda harapkan adalah bahwa orang lain datang dan membayar Anda lebih banyak uang untuk mereka nanti, tetapi kemudian orang itu mendapat masalah,” katanya.

Meskipun Bitcoin dimaksudkan untuk memberikan nilai nyata sebagai sistem pembayaran, penggunaannya masih sangat terbatas. Seperti yang dilihat Buffett, nilai Bitcoin berasal dari optimisme bahwa orang lain akan bersedia membayar lebih untuk aset itu di masa depan daripada yang dibayar hari ini.

2. Dia tidak menganggap aset kripto sebagai uang

Sebagai aset yang dapat diperdagangkan, Bitcoin berkembang pesat. Namun apakah Bitcoin memenuhi tiga kriteria uang? Menurut definisi yang paling umum, uang seharusnya menjadi alat pertukaran, penyimpan nilai, dan unit hitung.

Tapi Buffett menyebutnya sebagai fatamorgana.

“Bitcoin tidak memenuhi ujian mata uang. Ini bukan alat pertukaran yang tahan lama, itu bukan penyimpan nilai,” katanya di CNBC pada 2014.

Dia menambahkan bahwa ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengirimkan uang secara anonim. Tapi: “cek adalah cara mengirimkan uang juga,” katanya. "Apakah cek bernilai banyak uang hanya karena mereka dapat mengirimkan uang?"

3. Dia tidak mengerti

Buffett menjadi salah satu investor paling sukses dalam sejarah dengan bertahan pada saham yang dia pahami.

"Saya mendapat cukup banyak masalah dengan hal-hal yang saya pikir saya tahu tentang sesuatu. Mengapa saya harus mengambil posisi panjang atau pendek dalam sesuatu yang saya tidak tahu apa-apa?"

Tetapi orang suka berjudi, katanya, yang merupakan masalah lain dengan aset nonproduktif.

“Jika Anda tidak memahaminya, Anda menjadi jauh lebih bersemangat daripada jika Anda memahaminya. Anda dapat memiliki apa pun yang ingin Anda bayangkan jika Anda hanya melihat sesuatu dan berkata, 'itu ajaib.'” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : MoneyWise/CNBC International
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper