Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Dibuka Merah, Saham Tambang Jadi Pemberat

Penurunan saham tambang seperti UNTR dan INCO menjadi pemberat laju IHSG.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 membuka perdagangan ke zona merah pada Rabu (15/6/2022). Saham emiten terkait komoditas menjadi pemberat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bisnis Indonesia dengan BEI ini tercatat turun 0,39 persen atau 2,19 poin ke level 555,85 pada pukul 09.18 WIB.

Dari 27 konstituen, sebanyak 10 saham menghijau, 5 saham stagnan, dan 12 saham di zona merah.

Saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) mengalami pelemahan paling dalam dengan turun 2,77 persen atau 875 poin ke harga 30.675. Selanjutnya, saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menyusul di belakangnya dengan turun 2,43 persen ke harga 7.025.

Emiten terkait tambang lagi juga turut mewarnai zona merah konstituen Bisnis-27, di antaranya ADRO dan MDKA yang turun masing-masing 2,15 persen dan 1,49 persen.

Adapun, saham-saham yang menguat dipimpin oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang naik 3,66 persen atau 60 poin ke harga 1.700. Di belakangnya ada PT BFI FInance Indonesia Tbk. (BFIN) yang naik 2,45 persen ke level 1.045.

Saham-saham yang menguat lain di antaranya ANTM, SMGR, BBRI, PWON, dan MNCN yang naik masing-masing 1,83 persen, 1,61 persen, 0,83 persen dan 0,53 persen.

Di sisi lain, IHSG membuka perdagangan ke zona merah hingga mencapai 7.031,19. Namun, kembali ke zona hijau pada perdagangan pukul 09.25 WIB dengan berada di level 7.080,73 naik 30,85 poin atau 0,44 persen.

Sebanyak 255 saham menguat, 190 saham merah, 167 saham stagnan dengan kapitalisasi pasar yang naik menjadi Rp9.245,74 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper