Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cari Profit, GOTO Masih Akan Bakar Uang?

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) meninjau strategi 'bakar uang' perseroan, salah satunya dengan mengefisienkan rencana biaya operasional perusahaan terkait gaji.
Chief Financial Officer PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Wei-Jye Jacky Lo dalam paparan publik GOTO, Jumat (10/6/2022)/Bisnis-Annisa Saumi.
Chief Financial Officer PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Wei-Jye Jacky Lo dalam paparan publik GOTO, Jumat (10/6/2022)/Bisnis-Annisa Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) hingga saat ini diketahui masih mencatatkan kerugian dan melakukan 'bakar uang'. Meski demikian, GOTO menyatakan telah memiliki strategi untuk mencetak keuntungan di masa depan.

Presiden GOTO Patrick Cao mengatakan, pihaknya telah memiliki jalur yang jelas untuk menuju keuntungan, dengan meningkatkan pertumbuhan pendapatan serta mengoptimalkan biaya.

"Yang pertama adalah seputar distribusi penjualan dan pemasaran, serta promosi yang lebih efisien dengan memanfaatkan teknologi yang lebih baik, serta dengan menggunakan lebih banyak promosi yang didanai pedagang (merchant funded promotion)," kata Patrick dalam paparan publik GOTO, Jumat (10/6/2022).

Selain itu, lanjutnya, GOTO juga akan meninjau rencana biaya operasional atau operational expenditure (opex), khususnya terkait gaji dan akan membuatnya lebih efisien.

Sebagaimana informasi, perusahaan hasil merger dari Gojek dan Tokopedia tersebut melaporkan, beban gaji untuk karyawan pada kuartal I/2022 mencapai Rp3,59 triliun. Sekadar informasi, per 31 Maret 2022, jumlah karyawan Grup Goto mencapai 9.141 orang.

Secara nilai, beban tersebut menjadi yang terbesar sepanjang Januari-Maret 2022, di atas pos iklan dan pemasaran serta promosi.

Sebagai gambaran, beban untuk pos promosi pada periode yang sama mencapai Rp1,86 triliun. Sementara itu, beban untuk pos iklan dan pemasaran mencapai Rp1,14 triliun.

Secara total, beban yang dimiliki oleh GOTO sepanjang kuartal I/2022 mencapai Rp9,29 triliun.

Langkah selanjutnya adalah memanfaatkan sinergi ekosistem, dengan meningkatkan kecepatan pengiriman, tetapi dapat mengurangi biaya pengiriman.

Menurutnya, kombinasi hal-hal di atas dapat membuat GOTO meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya, dan akan mampu memaksimalkan penggunaan kas GOTO.

Sebelumnya, Chief Financial Officer GOTO Wei-Jye Jacky Lo mengatakan, pihaknya telah memiliki tiga strategi untuk mencetak keuntungan. Strategi tersebut adalah monetisasi, efisiensi pemasaran dan promosi, serta optimasi operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper