Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun Gagal Tembus 7.200, Saham BMRI BBRI ASII Jadi Buruan Asing

IHSG parkir pada posisi 7.182,83 atau turun 0,15 persen pada hari ini kendati investor asing memburu sejumlah saham big cap.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, meskipun investor asing cenderung membeli saham big cap seperti BMRI, BBRI, dan ASII. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, meskipun investor asing cenderung membeli saham big cap seperti BMRI, BBRI, dan ASII. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (9/6/2022), meskipun investor asing cenderung masuk.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB, IHSG parkir pada posisi 7.182,83 atau turun 0,15 persen. Sepanjang sesi IHSG bergerak pada rentang 7.174,82 - 7.257,99.

Tercatat, 202 saham menguat, 318 saham melemah dan 173 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp925,5 miliar jelang penutupan.

Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp542,2 miliar, atau yang terbanyak hari ini.

Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp322,1 miliar dan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp183,8 miliar.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya mengatakan, naiknya yield obligasi di segala tenor berpotensi menjadi alasan investor melakukan aksi profit taking dalam perdagangan hari ini.

Di sisi lain, saham berbasis minyak mentah berpotensi menguat karena naiknya harga WTIdi atas US$122 per barel.

“Dari sisi sentimen positif bisa diartikan saham-saham berbasis crude oil dan turunannya diuntungkan dan berpotensi menguat hari ini,” papar Edwin, Kamis (9/6/2022).

Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean mengatakan saham Asia-Pasifik tampaknya bersiap memulai Kamis dengan rendah, karena investor menunggu rilis data perdagangan China untuk Mei yang diharapkan keluar pada hari ini.

Sementara itu, pada pertemuan yang dilaksanakan pada Kami ini, Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan memberikan sinyal kenaikan suku bunga pada Juli mendatang.

Di Asia-Pasifik sendiri, bank sentral Australia dan India telah mengumumkan kenaikan suku bunga pada awal pekan ini.

Hendry juga menyampaikan bahwa pada penutupan perdagangan semalam di Wall Street, indeks S&P 500 tercatat turun 1,08, DJIA tergelincir 0,81 persen, dan Nasdaq turun 0,73 persen.

"IHSG bergerak bearish, di mana white candle dengan volume lebih rendah sementara momentum pada histogramnya masih terlihat menurun," tulis Hendry dalam riset harian, Kamis (9/6/2022).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya Today mengatakan, hari ini IHSG diperkirakan akan tertekan dan bergerak di kisaran 7074-7225 di tengah capital in flow secara ytd yang tercatat cukup meyakinkan.

“Potensi kenaikan belum terlihat akan terjadi dalam jangka pendek, salah satu penopang pergerakan IHSG saat ini masih terdapat pada laporan kinerja emiten,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper