Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (9/6/2022).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 7.251,98 atau menguat 0,82 persen. Sepanjang sesi pertama IHSG bergerak pada rentang 7.174,82 - 7.256,67.
Tercatat, 248 saham menguat, 260 saham melemah dan 174 saham bergerak di tempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp200,83 miliar.
Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp199,9 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.
Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp138,7 miliar dan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp59,9 miliar.
Sejumlah saham emiten berkapitalisasi jumbo menikmati penguatan. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menguat 6,35 persen, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) naik 4,99 persen, dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menanjak 2,78 persen.
Baca Juga
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya mengatakan, naiknya yield obligasi di segala tenor berpotensi menjadi alasan investor melakukan aksi profit taking dalam perdagangan hari ini.
Di sisi lain, saham berbasis crude oil berpotensi menguat karena naiknya harga WTI crude oil di atas US$122 per barel.
“Dari sisi sentimen positif bisa diartikan saham-saham berbasis crude oil dan turunannya diuntungkan dan berpotensi menguat hari ini,” papar Edwin, Kamis (9/6/2022).
Saham-saham yang direkomendasikan beli oleh MNC Asset Management pada hari ini, Kamis, (9/6/2022) yaitu MEDC, ISAT, ELSA, BBCA, PTPP, UNVR, MIKA, ADHI, JSMR, BBRI, EXCL, dan WIKA.
Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menyebutkan beberapa saham yang patut menjadi perhatian investor, antara lain TPMA yang membagikan dividen tunai Rp12 per saha, HAIS yang juga menebar dividen senilai Rp3,99 per saham, serta DGIK yang menjual 19,44 juta saham treasury.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya Today mengatakan, hari ini IHSG diperkirakan akan tertekan dan bergerak di kisaran 7074-7225 di tengah capital in flow secara ytd yang tercatat cukup meyakinkan.
“Potensi kenaikan belum terlihat akan terjadi dalam jangka pendek, salah satu penopang pergerakan IHSG saat ini masih terdapat pada laporan kinerja emiten,” ujarnya.