Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang kuartal I/2022. AMRT mencatatkan kenaikan baik dari sisi top line maupun bottom line seiring dengan bertambahnya gerai.
Berdasarkan laporan keuangan, penjualan bersih AMRT mencapai Rp22,90 triliun pada kuartal I/2022, naik 19,07 persen dibandingkan dengan Rp19,23 triliun yang diperoleh di kuartal I/2021.
Berdasarkan segmen wilayah operasi, penjualan di Jawa selain Jabodetabek menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp9,17 triliun sebelum eliminasi. Sementara wilayah Jabodetabek menyumbang penjualan sebesar Rp6,83 triliun dan luar Jawa Rp7,56 triliun.
Kenaikan pendapatan AMRT juga diikuti dengan naiknya beban pokok pendapatan menjadi Rp17,98 triliun, dari Rp15,03 triliun pada kuartal I/2021. Meski demikian, perusahaan masih membukukan kenaikan laba kotor sebesar 17,17 persen YoY menjadi Rp4,92 triliun dan laba usaha naik 32,71 persen YoY menjadi Rp893,19 miliar.
Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMRT mencapai Rp675,80 miliar, meningkat 35,32 persen dibandingkan dengan keuntungan pada kuartal I/2021 sebesar Rp499,38 miliar.
Tahun ini, Alfamart menyiapkan alokasi belanja modal atau capex sebesar Rp3,5 triliun untuk 2022. Perseroan berencana melanjutkan ekspansi gerai setelah menambahkan total 1.275 gerai baru bersama entitas anak sepanjang 2021.
Baca Juga
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan AMRT Tomin Widian menjelaskan belanja modal akan difokuskan untuk menambah gerai baru dan memperpanjang sewa lokasi gerai yang telah habis masa sewanya. Perusahaan juga berencana melakukan pembelian tanah dan menambah gudang baru.
“Kami menargetkan menambah gerai sekitar 800 Sampai 1.000 unit dengan total capex Rp3,4 triliun sampai Rp3,5 triliun,” kata Tomin dalam paparan publik, Rabu (25/5/2022).
Sampai kuartal I/2022, AMRT telah membuka 317 gerai baru dengan serapan capex mencapai Rp800 miliar. Tomin mengatakan ekspansi akan menyasar lokasi-lokasi di luar Jawa, seiring dengan meningkatnya porsi gerai di luar Jawa dalam 5 tahun terakhir.
Tomin menjelaskan gerai Sumber Alfaria Trijaya dan entitas anak sepanjang 2021 tumbuh sekitar 7,27 persen atau bertambah 1.275 gerai. Tambahan gerai baru ini membuat total gerai menjadi 18.810 gerai yang terdiri atas 16.492 gerai milik perseroan dan 2.318 gerai milik entitas anak.
“Pada 2021, pertumbuhan gerai perseroan dan entitas anak menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Walaupun masih dilanda pandemi Covid-19, tetapi Perseroan masih dapat memanfaatkan peluang dengan melakukan ekspansi dengan menempatkan diri makin dekat dengan konsumen sehingga konsumen tetap dapat memenuhi kebutuhannya,” kata dia.
Tahun ini, AMRT optimistis kinerja dan produktivitas perusahaan dapat lebih baik. Perusahaan membidik pertumbuhan moderat atau setidaknya sama dengan tahun lalu.
Secara nasional, riset Nielsen Retail Audit menunjukkan bahwa bisnis ritel tumbuh 9,4 persen secara tahunan, dengan penjualan di perdagangan modern tumbuh 3,1 persen dibandingkan dengan 2020.
Pangsa pasar Alfamart tercatat meningkat dari 29,4 persen pada 2020 menjadi 30,9 persen pada 2021, sementara pangsa pasar Alfamidi turun tipis dari 4,9 persen menjadi 4,8 persen pada 2021.