Bisnis.com, TANGERANG — PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp800 miliar pada 2022. Sebagian besar dana capex akan dialokasikan untuk ekspansi gerai baru.
“Sumber dana capex adalah internal cash perseroan, jadi tidak ada pinjaman bank. Sekitar 60 persen untuk pengembangan gerai baru. Kemudian sisanya untuk gudang baru, perpanjangan sewa, renovasi gerai dan gudang yang sudah ada,” kata Direktur Keuangan Midi Utama Indonesia Suantopo Po dalam paparan publik, Rabu (25/5/2022).
MIDI sejauh ini mengelola jaringan ritel dengan merek Alfamidi, Alfamidi Super, Midi Fresh, dan Lawson dengan total 2.095 gerai Sampai akhir Desember 2021. Tahun lalu, perusahaan membuka sebanyak 206 gerai baru.
Pada kesempatan yang sama, Property and Development Director MIDI Lilik Setiabudi mengatakan perusahaan berencana menambah setidaknya 200 gerai pada 2022 dengan fokus pengembangan di luar pulau Jawa.
Lilik mengemukakan kondisi daya konsumen di luar Jawa cenderung lebih terjaga, imbas dari kenaikan harga komoditas primer seperti batu bara dan sawit.
“Proporsi [ekspansi] memang kami lihat terutama di luar Jawa, karena kami lihat daya beli lebih bagus. Di Jabodetabek sempat mengalami pembatasan dan ada persoalan penutupan industri. Di sisi lain di luar Jawa ada tren kenaikan harga komoditas seperti sawit dan batu bara sehingga jadi salah satu drive daya beli,” paparnya.
Baca Juga
Sampai akhir Desember 2021, Midi Utama Indonesia tercatat mengoperasikan 2.095 gerai, naik 11 persen dibandingkan dengan jumlah gerai akhir 2020 sebanyak 1.889 gerai.
Berdasarkan lokasi geografis, 952 gerai atau setara 47 persen dari keseluruhan berlokasi di luar Jawa. Adapun jumlah gerai di Jabodetabek berjumlah 664 gerai dan di Jawa selain Jabodetabek 415 gerai atau setara 20 persen.