Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sektor perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) mencatatkan kenaikan kinerja pada kuartal I/2022. DSFI memperkirakan target penjualan Rp650 miliar pada tahun ini dapat tercapai.
DSFI memperoleh penjualan sebesar Rp162,9 miliar sepanjang kuartal I/2022, naik 20,87 persen secara tahunan jika dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar Rp134,76 miliar.
Mayoritas penjualan DSFI disumbangkan oleh ekspor produk filet yang mencapai Rp98,09 miliar dan ekspor tuna Rp28,94 miliar. Adapun total ekspor mencapai Rp154,02 miliar, sementara penjualan lokal Rp8,87 miliar.
“Perbaikan kondisi perekonomian global terutama di negara-negara tujuan ekspor DSFI dan juga peningkatan permintaan dari pelanggan-pelanggan menjadi faktor pendorong utama pencapaian penjualan di kuartal I/2022,” kata Direktur Utama DSFI Ewijaya dalam jawaban tertulis kepada Bisnis, Jumat (3/6/2022).
Naiknya penjualan DSFI diikuti dengan peningkatan beban pokok penjualan sebesar 14,43 persen YoY menjadi Rp131,04 miliar. DSFI mencatatkan kenaikan di sejumlah pos beban seperti beban penjualan yang naik 85,31 persen menjadi Rp14,61 miliar dan beban umum dan administrasi yang naik dari Rp4,99 miliar di kuartal I/2022 menjadi Rp7,18 miliar.
Meski demikian, DSFI masih mampu membukukan pertumbuhan laba selama Kuartal I/2022. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk DSFI mencapai Rp7,04 miliar pada kuartal I/2022, naik 70,04 persen dari Rp4,14 miliar di periode yang sama setahun sebelumnya.
Ewijaya menjelaskan kenaikan laba ini tidak lepas dari peran pertumbuhan penjualan yang mampu menutup beban tetap perusahaan. Selain itu, DSFI juga menempuh sejumlah langkah penghematan biaya dan peningkatan efisiensi untuk mendorong perbaikan profitabilitas.
“Hasilnya laba bersih perseroan sebesar Rp7,04 Miliar atau margin laba bersih sebesar 4,3 persen meningkat dibandingkan 2021 sebesar 2,7 persen,” kata dia.
Dia melanjutkan perusahaan masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai target penjualan Rp650 miliar pada 2022. Penjualan pada kuartal I/2022 sendiri setara dengan 25 persen target. Untuk tahun ini, perusahaan tidak mengalokasikan belanja modal atau capex untuk investasi baru dan hanya menyiapkan alokasi dana untuk perawatan rutin.
“Hingga saat ini perseroan masih on track dalam pencapaian target penjualan di 2022 sebesar Rp650 miliar. Penjualan sebesar Rp162,9 milliar pada kuartal I/2022 sudah mencapai 25 persen dari target penjualan setahun,” katanya.