Bisnis.com, JAKARTA — PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. (DSFI) mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang semester I/2022, didukung oleh permintaan di negara tujuan ekspor yang membaik.
Berdasarkan laporan keuangan untuk semester I/2022 yang tidak diaudit, penjualan DSFI mencapai Rp313,4 miliar, tumbuh sekitar 22 persen dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp256,3 miliar.
DSFI juga membukukan kenaikan laba bersih sebesar 73,9 persen secara tahunan menjadi Rp14,1 miliar pada semester I/2022, dibandingkan dengan Rp8,06 miliar pada semester I/2022.
“Pertumbuhan kinerja tersebut didorong oleh antara lain perbaikan kondisi perekonomian global terutama di negara-negara tujuan ekspor dan juga peningkatan permintaan dari para pelanggan pada tengah tahun pertama 2022. Kinerja tersebut juga didukung berbagai langkah penghematan biaya dan peningkatan efisiensi yang terus kami lanjutkan,” kata Presiden Direktur DSFI Ewijaya dalam siaran pers, Kamis (25/8/2022).
Penjualan DSFI pada semester pertama masih didominasi oleh penjualan ekspor yang mencapai Rp295,85 miliar. Amerika Serikat masih menjadi destinasi pada terbesar untuk ekspor DSFI.
Ewijaya mengatakan DSFI akan terus memantau perkembangan kondisi pasar Amerika Serikat, terutama untuk semester II/2022 untuk mengantisipasi risiko resesi di tengah kebijakan pengetatan moneter.
Baca Juga
“Ini bagian dari prinsip kehati-hatian sehingga Perseroan dapat mengantisipasi dampak resesi apabila ada kedepannya,” katanya.
DSFI juga akan memanfaatkan momentum pertumbuhan kinerja dengan memperluas jaringan penjualan serta memacu penjualan di pasar domestik dan ekspor ke negara tujuan selain Amerika Serikat melalui pengembangan produk-produk yang diminati pasar.
Ewijaya mengaku optimistis penerapan strategi penjualan yang tepat serta langkah-langkah efisiensi yang berkelanjutan dapat mendukung DSFI dalam mencapai target kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun ini.
Emiten pengelola hasil tangkapan laut tersebut membidik penjualan sebesar Rp650 miliar pada 2022, naik 25 persen dari target 2021 yang dipatok Rp520 miliar.