Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Integra Indocabinet (WOOD) Ukir Laba Bersih Rp206,6 Miliar pada Kuartal I/2022

Peningkatan kinerja PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) selama kuartal I/2022 sebagian besar ditopang oleh penjualan ekspor.
PT Integra Indocabinet yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur, memiliki pabrik seluas 225.000 meter persegi dengan kapasitas pengiriman barang 25 kontainer 40 per bulan.
PT Integra Indocabinet yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur, memiliki pabrik seluas 225.000 meter persegi dengan kapasitas pengiriman barang 25 kontainer 40 per bulan.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) mencetak peningkatan kinerja selama tiga bulan pertama 2022. Laba bersih dan pendapatan WOOD meningkat di kuartal I/2022.

WOOD mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,97 triliun pada kuartal I/2022. Penjualan ini meningkat 116,62 persen dari Rp912 miliar dibandingkan kuartal I/2021.

Penjualan perseroan sebagian besar ditopang oleh ekspor building component sejumlah Rp1,44 triliun, meningkat 194 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp489 miliar. Lalu, ekspor set up senilai Rp247,9 miliar dan ekspor knock down sebesar Rp211,93 miliar.

Dengan kinerja penjualan ini, produsen produk kayu terintegrasi ini membukukan laba bruto sejumlah Rp660,7 miliar, meningkat 119,4 persen dari Rp301 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).

WOOD pun mampu mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp206,6 miliar. Laba bersih ini meningkat 102,9 persen, dari Rp101,8 miliar yoy.

Adapun hingga akhir Maret 2022, WOOD membukukan peningkatan jumlah aset menjadi Rp6,98 triliun, dari akhir Desember 2021 sebesar Rp6,8 triliun.

Jumlah liabilitas perseroan berkurang menjadi Rp3,13 triliun di kuartal I/2022, dari Rp3,15 triliun sepanjang 2021. Sementara itu jumlah ekuitas perseroan meningkat dari Rp3,64 triliun di 31 Desember 2021, menjadi Rp3,84 triliun di 31 Maret 2022.

Sebelumnya, manajemen WOOD menyampaikan kontribusi pertumbuhan penjualan yang tinggi berasal dari penjualan ekspor furnitur dan building component, terutama ke pasar AS.

"Perseroan optimistis dapat membukukan pertumbuhan penjualan yang lebih kuat dari targetnya minimal 25 persen yoy, sehingga dapat kembali mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dari target," tutur manajemen WOOD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper