Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengolahan kayu PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) baru saja melaporkan kinerja keuangan 2021. WOOD tercatat mampu membukukan peningkatan laba bersih menjadi Rp536 miliar pada 2021.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mengatakan, pada 2021, penjualan komponen bangunan Integra Indocabinet mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 184 persen year on year (yoy) diikuti penjualan furnitur yang naik 14,5 persen yoy. Selain itu, ekspor juga menyumbang 95 persen dari pendapatan perseroan.
"Pada tahun 2021, penjualan ke Amerika Serikat memberikan kontribusi 14-15 persen terhadap total penjualan," kata Natalia dalam risetnya, dikutip Rabu (4/5/2022).
Dengan pertumbuhan kinerja tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham WOOD. Dia melihat, pada kuartal I/2022, Integra Indocabinet melaporkan pesanan penjualan yang kuat sebesar Rp2,1 triliun.
Natalia melanjutkan, terlepas dari ancaman inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, WOOD optimistis melihat pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar AS. Gangguan rantai pasokan akan menjadi hambatan bagi negara pengekspor furnitur lain yang mengimpor bahan bakunya seperti Vietnam.
"Sebagai perbandingan, WOOD memiliki pasokan bahan baku yang melimpah dari pasar domestik," ujar Natalia.
Baca Juga
Menurut pandangannya, order book yang kuat dari pasar AS untuk produk furnitur dan bahan bangunan akan bertahan dengan posisi Indonesia yang baik untuk mengisi celah yang ditinggalkan oleh produsen furnitur dari China.
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham WOOD dengan target price (TP) di harga Rp1.200. Adapun pada penutupan perdagangan sebelum Idulfitri, Kamis (28/4/2022), saham WOOD ditutup melemah 5 poin atau 0,71 persen ke harga Rp700 per saham.