Bisnis.com, JAKARTA – Saham kesehatan di masa transisi pandemi Covid-19 masih menjadi rekomendasi para analis.
Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael menjelaskan, selama pandemi Covid-19 permintaan akan perawatan penyakit kronis di rumah sakit tertunda, namun kini kondisinya berubah seiring dengan meredanya kasus Covid-19.
“Ketika kasus Covid-19 mulai mereda, perawatan [penyakit kronis] tersebut harus dialihkan ke tahun 2022 dan seterusnya, yang seharusnya memberikan dasar yang kuat bagi rumah sakit,” ujar Joshua dalam rilisnya, Selasa (31/5/2022).
Dia melanjutkan, penyakit noncovid yang meningkat selama pandemi seperti obesitas, kemungkinan dipicu oleh perubahan gaya hidup, stres, dan hilangnya mata pencaharian sehingga lebih sulit untuk makan sehat.
Tiga emiten rumah sakit yang menjadi sorotan Mirae yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA), dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL).
Joshua memaparkan, run-rate SILO pada kuartal I/2022 mencapai 27 persen dari konsensus, yakni Rp2,2 triliun dengan pertumbuhan year-on-year (yoy) 16,2 persen.
Baca Juga
Pendapatan rawat inap dan rawat jalan pada periode ini juga bertumbuh masing-masing 14,8 persen dan 17,9 persen.
Sementara itu, MIKA mencatatkan pendapatan yang sejalan dengan konsensus, senilai Rp3,7 triliun pada kuartal I/2022. Nominal ini berkontribusi 25 persen dari konsensus.
Pendapatan rawat inap non-Covid di periode ini tumbuh secara kuartalan sebesar 6,1 persen menjadi Rp617 miliar, dari sebelumnya Rp582 miliar di kuartal IV/2021.
Sedangkan HEAL melakukan ekspansi rumah sakit yang lebih agresif dari MIKA, dengan CAGR 24 persen selama 2016-2020 untuk jumlah tempat tidur.
Meski begitu, Mirae menurunkan rekomendasi sektor saham rumah sakit ini menjadi netral, dari sebelumnya yang overweight.
“Namun, mengingat upside terbatas yang tersedia untuk target harga kami, kami menurunkan rekomendasi kami dari overweight ke netral,” imbuh Joshua.
Saham MIKA diberi rating trading buy dengan target harga Rp.3000, sedangkan HEAL dan SILO direkomendasikan untuk hold dengan target harga masing-masing Rp1.450 dan Rp1.150.
Adapun risiko investasi di sektor saham kesehatan antara lain peraturan terkait program layanan kesehatan dari pemerintah (JKN), serta penerimaan pasien rawat inap dan rawat jalan yang lebih rendah karena ketatnya persaingan di wilayah Jabodetabek.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.