Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rights Issue Multipolar (MLPL) Himpun Rp521,3 Miliar, Simak Rencana Penggunaan Dananya

Multipolar (MLPL) akan mengalokasikan dana hasil rights issue untuk pengembangan usaha serta pembayaran utang.
Direktur Utama dan CEO PT Multipolar Tbk. (MLPL) Adrian Suherman saa pemaparan kinerja Selasa (14/12/2021)/Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.rn
Direktur Utama dan CEO PT Multipolar Tbk. (MLPL) Adrian Suherman saa pemaparan kinerja Selasa (14/12/2021)/Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.rn

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan investasi Grup Lippo, PT Multipolar Tbk. (MLPL) atau MPC  berhasil melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai lebih dari Rp500 miliar.

Sekretaris Perusahaan Multipolar Natalie Lie mengatakan, aksi rights issue MLPL telah rampung dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp521,3 miliar. Natalie mengatakan, dana tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan usaha serta pembayaran utang.

Secara rinci, sebanyak Rp90 miliar akan digunakan untuk pelunasan fasilitas kredit dari Bank CIMB Niaga. Kemudian, dana sebanyak Rp174 miliar digunakan untuk pelunasan pokok utang ke Bank Negara Indonesia (BNI).

“Selanjutnya, sisa dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui investasi langsung maupun tidak langsung melalui anak usaha,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan, Rabu (25/5/2022).

Sementara itu, Direktur MLPL Agus Arismunandar mengatakan, pada tahun 2022, MLPL berencana untuk terus mendorong nilai operasional dari perusahaan- perusahaan dalam portofolio Perseroan. Hal ini dilakukan melalui evaluasi dan eksekusi peluang investasi termasuk potensi kemitraan dan divestasi , dan merampingkan biaya dan lebih meningkatkan efisiensi operasional.

“Berdasarkan rencana tersebut , serta mengamati perbaikan iklim bisnis seiring meredanya pandemi Covid 19, Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan neto sebesar 15% di tahun 2022 dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya.

Adapun, MLPL membukukan laba bersih sebesar Rp201,25 miliar pada 2021. Kinerja keuangan tersebut berbanding terbalik di posisi rugi sebesar Rp793,09 miliar di tahun sebelumnya.

Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan penjualan neto pada 2021 sebesar 0,38 persen menjadi Rp10,31 triliun dari sebelumnya Rp10,27 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper