Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks saham berisi saham teknologi IDX Technology tercatat menguat sepanjang September 2024. Analis melihat pemangkasan suku bunga menjadi salah satu katalis penguatan saham teknologi.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan potensi berlanjutnya pemangkasan suku bunga acuan yang dilakukan oleh The Fed dan BI, hal tersebut menjadi peluang yang positif untuk sektor teknologi.
"Dengan didukung optimistisnya pelaku pasar dengan The Fed yang akan melakukan pemangkasan suku bunga lagi hingga akhir tahun 2024, prospek ke depannya untuk sektor teknologi dinilai positif," ujar Vicky, Selasa (1/10/2024).
Dia melanjutkan sentimen saham teknologi hingga akhir tahun ini meliputi kepercayaan investor yang secara perlahan kembali kepada saham-saham teknologi, penurunan suku bunga, potensi permintaan yang meningkat, dan inovasi teknologi.
"Sentimen negatif yang perlu diwaspadai adalah persaingan yang ketat di industri teknologi, ketidakpastian geopolitik, dan kinerja yang tidak tumbuh," ucap Vicky.
Adapun Kiwoom Sekuritas merekomendasikan saham GOTO dengan rekomendasi buy on weakness dengan target harga Rp70-Rp72, dan MTDL dengan rekomendasi buy on weakness dengan target harga Rp655-Rp665 per saham
Sementara itu, sepanjang September 2024, saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi sepanjang September 2024. Saham MLPT naik sebanyak 285% selama sebulan terakhir.
Saham selanjutnya yang naik tinggi adalah saham emiten data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII). Saham DCII naik sebesar 30% sepanjang September 2024.
Selain itu, saham lain yang juga naik tinggi adalah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Saham GOTO naik 27% sepanjang September 2024.
Sebagai informasi, indeks teknologi tercatat menguat naik sebesar 17,56% sepanjang September 2024. IDX Techno menjadi salah satu indeks dengan kenaikan tertinggi sepanjang September, bersama dengan IDX Property yang naik 10% dan IDX Health yang naik 8,5%.
------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.