Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB, dengan berbalik menguat dari pelemahan sehari sebelumnya didorong oleh dolar AS yang melemah secara luas terhadap mata uang utama saingannya.
Mengutip Antara, Jumat (20/5/2022), kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$25,3 atau 1,39 persen, menjadi ditutup pada US$1.841,20 per ounce. Ini adalah persentase kenaikan harian terbesar untuk emas sejak 12 April 2022.
Harga emas berjangka sempat merosot US$3 atau 0,16 persen menjadi US$1.815,90 pada Rabu (18/5/2022), setelah naik US$4,9 atau 0,27 persen menjadi US$1.818,90 pada Selasa (17/5/2022), dan menguat US$5,8 atau 0,32 persen menjadi US$1.814,00 pada Senin (16/5/2022).
Baca Juga
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,05 persen menjadi 102,7240. Beberapa data ekonomi mengecewakan yang dirilis pada Kamis (19/5/2022) juga mendukung emas.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS meningkat 21.000 menjadi 218.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 14 Mei, level tertinggi sejak Januari.
Sementara itu, Federal Reserve (Fed) Philadelphia melaporkan bahwa ukuran aktivitas manufaktur regional turun tajam ke 2,6 pada Mei dari 17,6 pada April, merupakan tingkat aktivitas terendah sejak awal 2020.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat Antam ukuran terkecil yakni 0,5 gram dijual seharga Rp558.000, naik Rp1.000 dari harga kemarin, Kamis (19/5/2022).
Sementara itu, emas UBS dengan ukuran yang sama juga dijual pada harga Rp515.000, naik Rp1.000.