Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) mencatatkan kinerja fantastis di kuartal I/2022 baik dari total pendapatan usaha dan juga berbalik mencatatkan laba di kuartal ini. Salah satu faktor pendorongnya ialah adanya pendapatan lain-lain bersih hingga US$57 juta.
Mengutip laporan keuangan per 31 Maret 2022 di keterbukaan informasi, emiten dengan kode saham MDKA tersebut mencatatkan lonjakan pendapatan usaha sebesar 164,42 persen menjadi US$123,09 juta jika dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar US$46,55 juta.
Di mana jika dikonversi dalam rupiah, pendapatan usaha perseroan pada tiga bulan pertama 2021 setara dengan Rp1,76 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp14.300 per dolar AS).
Adapun peningkatan signifikan terjadi pada penjualan ekspor emas, perak dan katoda tembaga untuk pihak ketiga yang sekaligus memberikan kontribusi terbesar untuk perseroan. Dari US$40,09 juta di kuartal I/2021 menjadi US$116,71 juta di kuartal I/2022.
Selain itu, penjualan domestik emas, perak, dan katoda tembaga untuk pihak ketiga juga mengalami peningkatan dari US$5,98 juta menjadi US$6,13 juta.
Di sisi lain pendapatan usaha lain-lain, yang berkontribusi paling kecil justru mengalami penurunan dari US$548.082 menjadi US$312.094 di tiga bulan pertama tahun ini.
Baca Juga
Dengan kinerja yang melesat tersebut, MDKA pun berbalik membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$69,65 juta atau sekitar Rp1 triliun di kuartal I/2022. Sedangkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, perseroan membukukan rugi sebesar US$4,98 juta.
Selain peningkatan pendapatan, salah satu pendorong laba MDKA ialah adanya pendapatan lain-lain bersih hingga US$57,59 juta dari tahun sebelumnya US$1,76 juta.
Kemudian untuk jumlah aset per 31 Maret 2022 mengalami peningkatan sebesar 38,28 persen menjadi US$1,77 miliar. Sementara per 31 Desember 2021 tercatat sebesar US$1,28 miliar. Kenaikan jumlah aset ini disertai dengan kenaikan jumlah ekuitas maupun liabilitas perseroan.
Direktur Merdeka Copper Gold David Thomas Fowler dalam surat penjelasannya yang diunggah pada keterbukaan informasi mengungkapkan penyebab perubahan jumlah aset tersebut terkait dengan kenaikan uang muka investasi pada PT Hamparan Logistik Nusantara senilai US$349,64 juta.
Kemudian dikurangi dengan uang muka investasi yang telah dikonversi menjadi saham di PT Andalan Bersama Investama senilai US$80,16 juta.
Selanjutnya juga terjadi kenaikan aset eksplorasi dan evaluasi yang terutama berasal dari hasil akuisisi PT Andalan Bersama Investama senilai US$55,11 juta.
“Ketiga hal ini mengakibatkan jumlah aset perseroan mengalami kenaikan yang signifikan,” papar David dalam pernyataan resminya, dikutip Kamis (19/5/2022).
Perseroan pun mencatatkan kenaikan jumlah ekuitas dari US$779,41 juta di akhir tahun 2021 menjadi US$895,23 juta pada akhir Maret 2022. Lalu diikuti dengan kenaikan signifikan pada jumlah liabilitas perseroan dari US$499,18 juta menjadi US$872,53 juta.
David pun menjelaskan bahwa kenaikan total liabilitas perseroan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pada pos utang obligasi sebesar US$206,67 juta.
Kenaikan tersebut berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2022, kenaikan pinjaman dan fasilitas kredit bank sebesar US$74,48 juta, kenaikan utang pajak sebesar US$25,54 juta, dan utang lain-lain sebesar US$38,76 juta sehubungan dengan transaksi jual beli saham.