Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguji tutup di level 6.730 pada sesi II perdagangan Rabu (18/5/2022).
Analisis Elliott Wave Wijen Pontus mengatakan IHSG masih dapat menguat lagi dan menguji resisten 6703. “Jika tembus, IHSG akan menuju ke 6.730 atau bahkan ke 6.800. Tetapi perlu diperhatikan bahwa kenaikan ini sifatnya sementara, dan IHSG masih rawan untuk terseret turun lagi,” katanya pada Rabu (18/5/2022).
Sementara itu, Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, indeks masih berpeluang rebound dari candle morning doji star dan closed di atas 200 day moving average (MA).
“Trend bearish selama di bawah 6.902, berpeluang rawan rebound, karena masih bertahan di atas 200 day MA (6.596). Indikator MACD Bearish, Stochastic Oversold & dominan sell power. Selama di bawah 6.902, berpeluang menuju 6.584 DONE/6.477/6.279,” ujar Andri dalam keterangan resmi, Rabu (18/5).
Adapun level resitance pada perdagangan hari ini berada di level 6.703/6.747/6.816/6.886, sedangkan level support 6.596/6.576/6.504/6.470, dengan perkiraan range 6.590 - 6.700.
Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,34%, begitu juga dengan S&P 500 yang mencatat kenaikan sebesar 2,02% bahkan indeks Nasdaq Composite mencatat kenaikan yang lebih tinggi sebesar 2,76%.
Baca Juga
“Seluruh bursa tersebut mengalami rebound setelah mencatat penurunan yang dalam pada periode sebelumnya. The Fed menyatakan bahwa lembaga tersebut akan terus menaikkan suku bunga sampai harga mulai turun ke level yang wajar,” jelas Maxi.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 6.690,63 atau naik 0,69 persen. Sepanjang sesi pertama IHSG bergerak pada rentang 6.648,94 - 6.744,83.
Tercatat, 285 saham menguat, 215 saham melemah dan 169 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp608,28 miliar.
Investor asing tercatat menjual saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar Rp110 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.
Menyusul dibelakangnya adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) senilai Rp81 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp78,9 miliar.