Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran, PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) berencana memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dan naiknya harga komoditas dengan membeli kapal baru pada kuartal III/2022 atau kuartal IV/2022.
Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat mengungkapkan posisi neraca keuangan perseroan sangat ketat pada tahun ini. Posisi kas dan setara kas juga sudah setara 20 persen kapitalisasi pasar.
"Dengan demikian, perseroan merencanakan di kaurtal II/2022 dan kuartal IV/2022 sambil melihat kondisi makro ekonomi untuk investasi pembelian armada. Ini dikaji, dengan fluktuasi dan banyaknya volatilitas harga komoditas dan makro, perseroan cukup konservatif mengkaji untuk yang sifatnya akuisisi ke depan," jelasnya dalam paparan publik, Kamis (12/5/2022).
Rencana penambahan armada tersebut sudah masuk pertimbangan perseroan karena memanfaatkan kondisi pasar, perseroan terus melakukan pengelolaan portofolio asetnya.
Emiten berkode PSSI ini tidak selalu fokus akuisisi aset seperti penambahan kapal, tetapi juga bisa saja memanfaatkan momentum dengan melakukan divestasi atau penjualan aset seperti yang dilakukan pada kuartal I/2022.
"Kami cukup aktif, kami mengambil keuntungan dari kenaikan fluktuasi dari kapal internasional. Kapal perseroan juga menggunakan standar internasional jadi bisa dipakai di perairan internasional," tambahnya.
Baca Juga
Direktur Pelita Samudera Shipping Harry Tjhen menjelaskan dari sisi belanja modal perseroan baru saja merealisasikan belanja US$3 juta atau Rp42,9 miliar untuk pemeliharaan kapal pada kuartal I/2022.
"Total anggaran belanja modal pada 2022 itu kurang lebih bisa mencapai antara US$12--US$15 juta, tak menutup kemungkinan bertambah kalau ada aset baru dan kesempatan di market saat ini," paparnya.
Sebenarnya, pada kuartal II/2022 ini perseroan juga tengah memanfaatkan momentum untuk merealisasi pembelian kapal baru, tetapi masih dalam tahap pembicaraan sehingga belum dapat mengkonfirmasi lebih lanjut.
Dia menyebut seiring meningkatnya harga komoditas seperti batu bara yang menjadi komoditas angkutan utamanya membuat perseroan optimistis menghadapi 2022.
"Pada kuartal I/2022 kami sewakan kapal ke salah satu top five penambang terbesar di Kalimantan Selatan. Ini strategi optimalisasi profit margin di 2022, yang notabene sangat bagus," tuturnya.