Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Amblas Usai Libur Lebaran, Tertekan Penguatan Dolar AS

Nilai tukar rupiah merosot tajam pada penutupan perdagangan hari pertama usai libur lebaran, Senin (9/5/2022).
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah merosot tajam pada penutupan perdagangan hari pertama usai libur lebaran, Senin (9/5/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 0,64 persen atau 92,7 poin ke Rp14.572 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS melesat 0,41 persen ke 104,08. 

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat terhadap semua mata uang utama karena lockdown Covid di China, percepatan inflasi, dan memburuknya prospek pertumbuhan ekonomi global akibat perang di Ukraina serta Bank Sentral global yang akan menaikan suku bunga.

Perdana Menteri China Li Keqiang pada akhir pekan memperingatkan tentang situasi rumit ketika Beijing dan Shanghai memperketat pembatasan penduduk dalam upaya untuk menahan wabah Covid di kota-kota paling penting di negara itu.

Selain itu, Pertumbuhan ekspor China pada April melambat menjadi 3,9 persen dari tahun sebelumnya, laju terlemah sejak Juni 2020. Pada laporan pekan lalu menunjukkan aktivitas manufaktur jatuh ke level terburuk sejak Februari 2020.

Selanjutnya, The Fed memutuskan menaikkan suku bunga lebih agresif dan mengambil risiko resesi jika masalah rantai pasokan tidak mereda, kata Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari. Dia menegaskan bahwa pembuat kebijakan dengan mengamati seberapa jauh suku bunga harus naik di atas tingkat netral.

“Fokus ekonomi utama AS berikutnya adalah data inflasi harga konsumen pada Rabu. Ini diharapkan menunjukkan tekanan inflasi pada kecepatan tahunan 8,1 persen pada April, tepat di bawah prediksi Maret 8,5 persen,” ungkap Ibrahim dalam riset harian, Senin (9/5/2022).

Dari sisi internal, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada Kuartal Pertama 2022 tumbuh 5,01 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini ditopang pulihnya sejumlah aktivitas ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

Pertumbuhan signifikan ini juga karena ada low base effect pada kuartal pertama 2021 yang kita ketahui ekonomi Indonesia terkontraksi 0,7 persen.

“Pada kuartal pertama 2021 lalu, pertumbuhan ekonomi masih minus 0,7 persen. Inilah yang disebut low base effect atau kecenderungan pertumbuhan dari nilai yang kondisi awalnya rendah,” jelasnya.

Meski tumbuh tinggi, perekonomian tanah air secara kuartal menurun bila dibandingkan dengan kuartal keempat 2021 sebesar 0,96 persen. Dengan pertumbuhan ekonomi ini, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal I/2022 mencapai Rp4.513 triliun. Sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan Rp2.819 triliun.

Dari sisi lapangan usaha, 65,74 persen PDB berasal dari sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi. Sementara itu berdasarkan komponen pengeluaran distribusi, PDB kuartal I/2022 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.

“Pergerakan mobilitas penduduk pada kuartal pertama 2022 sudah sangat baik. Kondisi ini memberi dampak positif kepada pertumbuhan produksi, konsumsi, dan investasi,” tambahnya.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan akan dibuka  berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.450 - Rp14.600.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper