Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Central Proteina Prima (CPRO) Kantongi Laba Bersih Rp2,2 Triliun, Ini Penyebabnya

CPRO meraup laba bersih sebesar Rp2,21 triliun pada 2021, melonjak 480 persen.
Presiden Direktur PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) Hendri Laiman (kiri) sedang berbincang dengan Corporate Secretary CPRO Armand Ardika, saat Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Senin (23/6/2021). /Istimewa.
Presiden Direktur PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) Hendri Laiman (kiri) sedang berbincang dengan Corporate Secretary CPRO Armand Ardika, saat Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Senin (23/6/2021). /Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten industri akuakultur, budidaya ikan dan udang PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) membukukan kenaikan penjualan sepanjang 2021. Pertumbuhan penjualan ini diikuti dengan kenaikan signifikan pada laba bersih.

Dalam laporan keuangannya, CPRO membukukan penjualan bersih sebesar Rp8,02 triliun triliun pada 2021. Penjualan bersih ini naik 5,94 persen dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp7,57 triliun.

Sepanjang tahun lalu, penjualan Central Proteina Prima ditopang oleh segmen pakan yang mencapai Rp6,40 triliun atau sekitar 79 persen dari total penjualan bersih. Nilai penjualan pakan CPRO naik 6,87 persen secara YoY dibandingkan dengan penjualan pakan 2002 sebesar Rp5,97 triliun.

Segmen produk olahan juga memperlihatkan kenaikan, dari Rp1,29 triliun pada 2020 menjadi Rp1,32 triliun pada 2021. Penjualan benur atau benih udang juga meningkat menjadi Rp276,39 juta pada 2021, dari tahun sebelumnya sebesar Rp265,39 juta.

Beban pokok penjualan CPRO tercatat naik dari Rp6,22 triliun menjadi Rp6,53 triliun. Meski demikian, perseroan masih menikmati kenaikan pada laba bruto sehingga menjadi Rp1,49 triliun dan laba usaha meningkat dari Rp618,32 miliar menjadi Rp821,78 miliar.

Seiring dengan kinerja di atas, CPRO meraup laba bersih sebesar Rp2,21 triliun. Laba bersih ini meroket 480,64 persen YoY dibandingkan dengan posisi pada 2020 sebesar Rp380,90 miliar.

CPRO membukukan keuntungan penyelesaian utang obligasi neto Rp1,74 triliun dari sebelumnya tidak ada, sehingga mendorong raihan laba pada 2021.

Adapun hingga akhir Desember 2021, total aset CPRO naik menjadi Rp6,44 triliun dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar Rp6,32 triliun. Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan turun dari Rp5,61 triliun di akhir 2020, menjadi Rp3,58 triliun pada akhir 2021.

Sementara itu, total ekuitas perseroan naik signifikan menjadi Rp2,86 triliun, dari Rp707,58 juta pada Desember 2020.

Manajemen CPRO sebelumnya menargetkan penjualan mencapai minimal Rp8,5 triliun dengan EBITDA sekitar Rp1 triliun dan laba bersih sekitar Rp500 miliar pada 2022. Direktur Utama CP Prima Hendri Laiman mengatakan target penjualan tahun ini tumbuh antara 5 hingga 10 persen.

“Target penjualan tersebut sebagian besar tetap berasal dari penjualan pakan, terutama dari peningkatan penjualan pakan hewan kesayangan dan pakan budidaya perikanan,” katanya dalam keterangan resmi pada Januari 2022.

Hendri menambahkan guna mendukung peningkatan penjualan perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp320 miliar pada 2022. Sebagian besar alokasi belanja modal adalah untuk membangun fasilitas produksi baru seperti pabrik pakan hewan, pabrik makanan beku, fasilitas pembenihan udang dan beberapa proyek lainnya.

Sisa anggaran akan digunakan untuk memelihara fasilitas produksi yang sudah ada. CPRO tercatat memiliki dua proyek dalam tahap pembangunan, yaitu fasilitas pabrik pakan hewan yang juga bisa memproduksi pakan ikan dan pabrik makanan olahan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper