Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) meraih pendapatan Rp3,33 triliun pada kuartal I/2022. Perseroan pun menargetkan adanya peningkatan pendapatan sampai akhir 2022.
LPKR mencatatkan pendapatan Rp3,33 triliun pada kuartal I/2022. Pendapatan tersebut berasal dari bisnis real estate Rp864,87 miliar, sektor kesehatan Rp2,22 triliun, dan divisi gaya hidup Rp249,18 miliar. Secara keseluruhan, pendapatan LPKR terkoreksi dari Rp3,79 triliun pada kuartal I/2021.
CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan pada awal tahun 2022, LPKR telah menunjukkan kinerja yang positif melalui peluncuran proyek home for the first time buyer Cendana Cove Lippo Village di bulan Februari 2022, dengan harga jual rata-rata meningkat 10 persen dari peluncuran sebelumnya.
Sebanyak 252 unit terjual dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan total penjualan Rp263 miliar. Selain menyasar segmen perumahan terjangkau, LPKR juga mulai meluncurkan produk residensial premium Brava Homes pada bulan Maret 2022 dengan total 12 unit yang terjual habis senilai total Rp49 miliar pada saat diluncurkan.
Peluncuran proyek terbaru Brava Homes merupakan respon perusahaan atas permintaan konsumen untuk pasar menengah ke atas, setelah sukses dengan peluncuran 250 unit Cendana Cove Verdant yang habis terjual dalam waktu 2,5 jam pada 12 Februari 2022.
"Sepanjang kuartal pertama tahun 2022, kami telah meluncurkan 2 proyek rumah tapak Brava Homes dan Cendana Cove Verdant yang berhasil mendapatkan sambutan luar biasa dari konsumen. Kunci utama keberhasilan penjualan unit properti LPKR selain lokasi dan akses adalah kemampuan berinovasi untuk menciptakan produk berkualitas dalam memenuhi keinginan konsumen," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (28/4/2022).
Baca Juga
Sementara itu, analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa menyampaikan bahwa pada tahun 2021 LPKR berhasil mencatatkan pendapatan Rp16,53 triliun, naik 38,1 persen YoY (year on year) dari Rp11,96 triliun pada tahun sebelumnya.
Pendapatan LPKR berpotensi kembali bertumbuh menjadi Rp18,33 triliun di tahun 2022, serta di prediksi mencatatkan laba operasi Rp2,32 triliun di tahun 2022, dibandingkan dengan Rp1,49 triliun pada tahun 2021, dengan potensi laba bersih Rp66 miliar di tahun 2022.
Sementara itu, pada tahun 2022, LPKR meningkatkan target pra penjualan menjadi Rp5,2 triliun, naik 5 persen YoY dari realisasi Rp4,96 triliun di tahun 2021 seiring dengan tren pasar properti yang juga meningkat.
Yasmin menyebutkan LPKR merupakan pengembang yang cukup fokus menyasar segmen rumah tapak dengan harga terjangkau.
"Penjualan segment tersebut naik 88,3 persen YoY menjadi Rp3,11 triliun dan berkontribusi 62,6 persen dari total pra penjualan tahun 2021, yang menunjukkan penetrasi pasar yang kuat dari LPKR," imbuhnya.