Bisnis.com, JAKARTA - Pada awal perdagangan hari ini, saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) kembali melakukan aksi crossing saham.
Mengutip data RTI, pagi ini pukul 09.38 WIB, saham emiten berkode TBIG ini tercatat dibeli investor asing di pasar negosiasi senilai Rp18,1 triliun.
Kendati demikian, harga saham TBIG masih berkutat di area negatif dengan turun 20 poin atau 0,65 persen ke level Rp3.060. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp69,33 triliun.
Aksi crossing ini melanjutkan aktivitas yang sudah terjadi pada perdagangan sesi I kemarin, Senin (25/4/2022). Kemarin, pemegang saham TBIG, Provident Capital Indonesia dikabarkan akan melakukan pembelian saham treasury Tower Bersama di harga Rp3.300 per saham melalui pasar negosiasi sebanyak 1,02 miliar saham. Pembelian saham treasury ini diperkirakan bernilai Rp3,38 triliun.
Ketika dikonfirmasi, Direktur dan Chief Financial Officer Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan akan ada laporan ke bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai hal tersebut.
"Nanti akan ada laporan ke bursa dan OJK sesuai dengan aturan yang berlaku. Silahkan ditunggu ya," kata Helmy, Senin (25/4/2022).
Baca Juga
Saat ini, Provident Capital Indonesia menggenggam sebanyak 22,22 persen saham TBIG atau sebanyak 5,03 miliar saham. Provident Capital merupakan salah satu pemegang saham pengendali TBIG.
Sisa saham TBIG lainnya dimiliki oleh PT Wahana Anugerah Sejahtera sebesar 34,23 persen atau 7,75 miliar saham yang juga merupakan pemegang saham pengendali.
Sementara itu, saham TBIG yang beredar di masyarakat tercatat sebanyak 39,01 persen atau 8,83 miliar. Adapun jumlah saham treasuri TBIG saat ini berjumlah 1,02 miliar atau setara 4,52 persen kepemilikan saham.
Apabila pembelian saham treasuri jadi dilakukan, maka kepemilikan Provident Capital Indonesia di TBIG akan bertambah menjadi 26,81 persen.
Pada perdagangan kemarin, pemegang saham TBIG tercatat melakukan crossing saham kepada investor asing senilai Rp3,28 triliun di pasar negosiasi. Investor asing membeli sejumlah 1 miliar saham dari investor domestik.