Bisnis.com, JAKARTA – Bookbuilding obligasi IV dan sukuk mudharabah I PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) mencapai Rp3,28 triliun.
Manajemen menyatakan respon positif tersebut tidak lepas dari dukungan pemerintah yang menjadi penjamin dari pelaksanaan aksi korporasi ini, dengan ditandai penandatanganan Perjanjian Penjaminan Pemerintah atas Obligasi IV Waskita Karya Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah I Waskita Karya Tahun 2022.
Direktur Utama Destiawan Soewardjono mengatakan bahwa Perjanjian Penjaminan Pemerintah ini merupakan bukti kongkrit bahwa Pemerintah berkomitmen mendukung penuh perbaikan kondisi keuangan Waskita.
“Dengan diberikannya penjaminan Pemerintah atas obligasi dan sukuk ini, serta dengan dilaksanakannya program penyehatan keuangan Waskita, kami yakin Waskita dapat kembali menjadi Perusahaan yang sehat. Kedepannya Waskita dapat bergerak lebih lincah untuk dapat terus berkontribusi mengembangkan infrastruktur di Indonesia,” jelas Destiawan dalam keterangan resmi Senin (25/4/2022).
Menurutnya proses bookbuilding obligasi dan sukuk ini juga berjalan baik dengan capaian sebesar Rp3,28 Triliun serta porsi sukuk oversubscribe. Destiawan menyatakan perseroan yakin dapat memenuhi komitmennya atas obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini kepada para investor.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perseroan, Taufik Hendra Kusuma menambahkan selain untuk kebutuhan refinancing, peruntukan obligasi dan sukuk ini juga sebagai tambahan modal kerja Proyek Tol Kayu Agung – Palembang – Betung.
Baca Juga
Dia berharap ruas itu dapat mulai beroperasi penuh pada tahun 2023. Menurutnya minat investor yang tinggi atas emisi obligasi dan sukuk Waskita menunjukkan persepsi pasar yang positif.
“Saat ini Perseroan dalam proses registrasi III untuk mendapatkan pernyataan efektif dari OJK dan menargetkan untuk dapat melaksanakan pencatatan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah ini di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Mei 2022,” tambah Taufik.
Penerbitan obligasi dan sukuk WSKT mendapatkan rating idAAA(gg) (Triple A Government Guarantee) dari Pefindo. Proceeds dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk refinancing dan modal kerja Proyek Tol Kayu Agung – Palembang – Betung yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023.
Penerbitan obligasi dan sukuk ini secara bersama dijamin oleh Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan PT PII atas seluruh pokok berikut dengan kupon/bagi hasil dan biaya yang timbul akibat keterlambatan pembayaran obligasi dan sukuk.