Bisnis.com, JAKARTA – PT Winner Nusantara Jaya Tbk. (WINR) resmi tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin, (25/4/2022) dengan perolehan dana penawaran umum saham perdana (IPO) sebesar Rp150 miliar.
Saham WINR parkir di level Rp135 atau menguat 35 persen hingga menembus auto reject atas (ARA).
Direktur Utama Winner Nusantara Jaya Yusmen Liu memaparkan, tahun 2022 perseroan melakukan aksi korporasi melalui IPO dengan menjual saham. Hal ini dilakukan untuk menyokong sumber pendanaan WINR.
“Hari ini adalah hari bersejarah bagi kami menjadi perusahaan yang tercatat di BEI,” ujar Liu dalam keterangan resmi, Senin (25/4/2022).
Rencananya, dana yang diperoleh dari hasil IPO sebesar Rp150 miliar setelah dikurangi dengan biaya IPO, akan dialokasikan untuk pembelian tanah seluas sekitar 10 hektar di wilayah kota Batam sekitar Rp 100 miliar.
Adapun sekitar Rp30 miliar untuk pembelian tanah di wilayah Bogor seluas sekitar 7.000 meter untuk meningkatkan land bank yang telah dimiliki perseroan saat ini untuk rencana ekspansi mendatang. Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan entitas anak.
Baca Juga
WINR tercatat menjadi perusahaan ke-18 yang melakukan IPO pada tahun ini, dan menjadi perusahaan urutan ke-784 yang tercatat di BEI secara keseluruhan.
Perseroan yang bergerak di sektor properti dan real estate ini menawarkan saham Rp100 per saham, dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 5.235.200.000 saham. Kapitalisasi pasar WINR pun mencapai nilai Rp523,52 miliar.
Ke depan, perseroan berencana untuk menjalankan beberapa proyek pengembangan properti di beberapa kota besar seperti Palembang, Batam, Jabodetabek, dan Kalimantan.
Pada momen seremoni, Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menegaskan pihak bursa berharap perseroan akan segera merealisasikan rencana strategis atas dana yang telah dihimpun, serta terus menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik.
“Bursa akan terus mendukung perusahaan tercatat untuk meningkatkan kinerja terbaiknya, sehingga dapat memberikan atribusi optimal kepada para stakeholder,” ujar Nyoman.