Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indofarma (INAF) Mengebon Rp355 Miliar ke Bio Farma, Buat Apa?

Indofarma (INAF) melakukan pinjaman dana senilai Rp355 miliar kepada pemegang saham pengendalinya, Bio Farma.
Pabrik PT Indofarma Tbk. Pada 2019, perusahaan farmasi milik negara itu berhasil mencetak laba setelah tiga tahun menderita kerugian./indofarma.id
Pabrik PT Indofarma Tbk. Pada 2019, perusahaan farmasi milik negara itu berhasil mencetak laba setelah tiga tahun menderita kerugian./indofarma.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indofarma Tbk. (INAF) melakukan pinjaman dana kepada PT Bio Farma (Persero) sebanyak Rp355 miliar.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pinjaman yang dilakukan INAF kepada Bio Farma selaku pemegang saham pengendali perseroan tersebut digunakan untuk menutup pinjaman restrukturisasi Bank Mandiri Perseroan dan PT Indofarma Global Medika.

Lebih lanjut, dana pinjaman juga akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja perseroan. Transaksi Afiliasi ini sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.42/POJK.04/2020.

 “Nilai pinjaman Perseroan kepada PT Bio Farma (Persero) sebesar Rp355.000.000.000 yang akan digunakan untuk penutupan pinjaman restrukturisasi Bank Mandiri Perseroan dan PT Indofarma Global Medika serta kebutuhan modal kerja Perseroan,” tulis INAF dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (23/4/2022).

Bio Farma merupakan pemegang saham pengendali INAF dengan kepemilikan sebesar 80,66 persen. Perseroan memerlukan modal untuk mendukung rencana kerja, terutama dalam rangka mendukung percepatan implementasi strategi fokus usaha di bidang alat kesehatan.

Hal ini sesuai dengan program kerja Holding BUMN Farmasi sekaligus membantu upaya pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19.

Pada perdagangan pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (22/4/2022), saham INAF terpantau stagnan dan ditutup di level 1.300. Emiten dengan kapitalisasi pasar Rp4,03 triliun ini sempat menyentuh level terendah 1.290 dan level tertinggi 1.310.

Di sisi lain, BUMN itu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang 2021. Kendati demikian, perseroan malah berbalik rugi bersih seiring peningkatan beban yang signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember yang telah diaudit, Rabu (20/4/2022), emiten berkode INAF ini mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp2,9 triliun naik 69,15 persen dibandingkan dengan Rp1,71 triliun pada 2020.

Sayangnya, kinerja penjualan yang ciamik ini tidak dibarengi dengan efisiensi, sehingga beban pokok penjualan perseroan juga turut meningkat signifikan 86,45 persen dari Rp1,31 triliun menjadi Rp2,45 triliun pada 2020.

Hal ini membuat pertumbuhan laba bruto perseroan tidak signifikan hanya naik 12,74 persen menjadi Rp451,65 miliar per 2021 daripada Rp400,59 miliar pada 2020.

Setelah itu, INAF juga mencatatkan kenaikan beban penjualan Rp10 miliar menjadi Rp153,15 miliar, beban umum dan administrasi naik Rp23 miliar menjadi Rp148,53 miliar, dan kerugian lain-lain naik Rp22 miliar menjadi Rp97,98 miliar.

Dengan begitu, laba usaha INAF malah tergerus 51,47 persen menjadi hanya Rp8,77 miliar dari Rp18,08 miliar pada 2020.

Setelah dikurangi pajak dan lain-lain, INAF mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp37,58 miliar pada 2021, berbanding terbaik dengan 2020 yang mencatatkan laba bersih Rp27,56 miliar.

Perseroan pun mencatatkan rugi bersih per lembar saham sebesar Rp12,12 per lembar pada 2021 berkebalikan dengan laba per saham Rp0,01 per lembar pada 2020.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper