Bisnis.com, JAKARTA – PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengaku telah menyiapkan 4 rencana utama setelah merampungkan proses IPO.
Terkait keberadaan dua aplikasi super Gojek dan Tokopedia, Corporate Secretary GoTo Koesoemohadiani menyebut, perusahaan tidak memiliki rencana untuk penggabungan dua aplikasi tersebut.
"Justru melalui masing-masing aplikasi tersebut kami dapat melayani berbagai kebutuhan sehari-hari konsumen secara maksimal," ujarnya, Senin (11/4/2022).
Dia mengklaim keunggulan GoTo terletak pada sinergi antara semua layanan yang ditawarkan di seluruh aplikasi dalam ekosistem perusahaan.
Di sisi lain, menurutnya, GoTo berencana untuk memanfaatkan dana yang diperoleh dari penawaran saham melalui IPO, setelah dikurangi dengan biaya emisi, untuk keperluan modal kerja dalam mendukung strategi pertumbuhan perusahaan.
Strategi pertumbuhan Perusahaan tersebut terdiri dari empat pilar. Pertama mendorong pertumbuhan jumlah konsumen dan penggunaan layanan GoTo. Hal itu dilakukan melalui pengembangan produk dan sinergi antar layanan dalam ekosistem GoTo, sehingga makin banyak konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang akan mendapat manfaat dari ekosistem GoTo.
Baca Juga
Kedua, memperkuat pengalaman berbelanja dan bertransaksi di area terdekat (hyperlocal). Upaya itu didukung dengan pengembangan infrastruktur, agar konsumen dapat memperoleh akses layanan yang paling relevan dengan mudah, cepat, dan ekonomis.
Ketiga memperkuat sinergi di dalam ekosistem, termasuk mendorong program loyalitas dan rewards kepada pelanggan, memperluas layanan keuangan, serta memperdalam nilai tambah layanan untuk pedagang.
Adapun upaya keempat adalah dengan berinvestasi di kawasan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi. Termasuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia, Singapura dan Vietnam, melakukan investasi strategis, memperkuat investasi di teknologi dan infrastruktur serta transisi kepada kendaraan listrik.
Sebagai informasi, IPO GoTo juga menarik partisipasi sekitar 300.000 investor dalam proses penawaran umum saham, yang merupakan rekor partisipasi tertinggi investor pada proses IPO dalam sejarah pasar modal Indonesia.