Bisnis.com, JAKARTA – Memastikan pertumbuhan kinerja makin cadas sambil memanfaatkan momentum kenaikan harga minyak, emiten pelayaran migas PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga US$8 juta dan sejumlah strategi.
Pek Swan Layanto, Investor Relation WINS, menjelaskan invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan harga minyak mentah Brent diperdagangkan diatas US$100 per barel pada 2022, melanjutkan kenaikan stabil sepanjang 2021.
Kekurangan pasokan tiba-tiba yang timbul dari sanksi terhadap minyak Rusia telah membuat lompatan akan kebutuhan investasi baru dalam eksplorasi.
Di Indonesia, pemerintah baru saja mengumumkan kenaikan anggaran investasi hulu migas untuk 2022 menjadi US$13,2miliar. Dari investasi yang dianggarkan sebesar US$12,4miliar pada 2021, hanya 86 persen yang terealisasi.
Sejak perang Ukraina, ada kebutuhan mendesak dalam mendorong investasi di hulu minyak dan gas untuk memastikan keamanan energi negara. Tarif sewa untuk OSV sudah naik pada tahun 2021 dan akan terus mendapat keuntungan dari kebutuhan baru akan pengeboran.
“Dengan berubahnya haluan dalam prospek sektor OSV, Wintermar memulai strategi untuk bertumbuh lagi di kuartal IV/2021, dengan fokus pada pembelian aset dengan harga murah namun berkualitas baik dengan spesifikasi lebih tinggi,” jelas Pek Swan dalam keterangan resmi, Senin (11/4/2022).
Baca Juga
Perusahaan menyuntikkan dana untuk membeli dua Platform Supply Vessels (PSV) melalui lelang jaminan bank dan berinvestasi dalam usaha patungan untuk membeli unit PSV ketiga yang akan digunakan secara internasional.
Satu kapal telah aktif dan dua lainnya masih dalam proses docking untuk diaktifkan kembali pada akhir kuartal I/2022. Adapun, kontrak yang dimililki Perusahaan pada akhir Februari 2022 sebesar US$66,4juta.
“Manajemen berkeyakinan bahwa strategi ini tepat yakni menggunakan keahlian teknis Perusahaan dalam memperbaiki dan mengaktifkan kembali kapal, disaat pasar memberikan peluang untuk harga masuk yang rendah atas kapal high tier,” ungkapnya.
Anggaran awal untuk belanja modal tersebut sebesar US$12,5 juta yang akan didanai dari hasil penjualan kapal dan pinjaman bank. Pada 2021, US$4juta capex telah dilaksanakan, dan US$8juta lainnya dialokasikan untuk belanja modal 2022.
Dengan pertumbuhan armada high tier, Perusahaan juga berinvestasi dalam membangun tim awak kapal Indonesia yang kuat dengan kemampuan untuk mengoperasikan dan memelihara armada bernilai tinggi.
“Manajemen juga berhati-hati untuk mencari peluang di bidang lain termasuk ladang angin lepas pantai, di mana keahlian operasional kelautan Perusahaan dapat dimanfaatkan,” jelas manajemen.