Bisnis.com, Jakarta – PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS) membukukan laba bersih pada sembilan bulan pertama 2021, sebesar US$0,49 juta atau berbalik dari kerugian US$7,44 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Harga minyak yang lebih kuat dan langkah-langkah dalam merampingkan armada dan mengurangi gearing telah mengubah perusahaan dari kerugian besar selama beberapa tahun terakhir untuk kembali menguntungkan,” ungkap Investor Relation WINS Pek Swan Layanto dalam keterangan tertulis, Selasa (2/11/2021).
Sejalan dengan prospek positif harga minyak, utilisasi juga meningkat menjadi 66 persen pada sembilan bulan pertama tahun ini dibandingkan 63 persen pada tahun sebelumnya.
WINS juga mencatat pendapatan Kapal Milik untuk sembilan bulan 2021 turun tipis menjadi US$24,4juta dibandingkan dengan tahun lalu.
“Selama Juli dan Agustus, varian delta Covid-19 sangat memukul Indonesia dan mempengaruhi operasional kami di Asia. Beberapa kapal terinfeksi sementara pergantian awak tertunda karena karantina dan pembatasan perjalanan, yang menyebabkan kapal tidak bekerja sesuai perencanaan,” jelas Pek Swan.
Selain itu, faktor berakhirnya kontrak beberapa armada high tier juga menyebabkan penurunan laba pada kuartal III/2021.
Baca Juga
Namun, sejak September pandemi di Indonesia berkurang secara signifikan dan operasional bisnis kembali normal. Terlepas dari gangguan akibat Covid-19, karena basis biaya yang jauh lebih rendah serta armada yang lebih kecil, WINS memperoleh laba kotor US$4,1juta untuk sembilan bulan tahun ini dibandingkan dengan kerugian US$2juta pada periode yang sama 2020. dengan jumlah pendapatan yang hampir sama.
Di sisi lain, biaya bahan bakar naik menjadi 37 persen, karena beberapa kapal high tier tidak bekerja menunggu kontrak selanjutnya.
Selain itu, terdapat kontribusi dari divisi chartering pada tiga kuartal tahun ini yang melonjak 64 persen yoy, dari US$0,4 juta menjadi US$0,66 juta.
“Sementara kontribusi dari layanan lain juga melonjak 85 persen yoy menjadi US$0,62 juta pada sembilan bulan pertama tahun ini dari US$0,34 juta pada periode yang sama 2020. Hal ini mencerminkan pemulihan mendasar pada permintaan kapal lepas pantai,” imbuhnya.
Sejak Januari 2021, perusahaan juga telah menjual tiga kapal dan telah menandatangani MOA untuk menjual tiga kapal lagi. Perusahaan mencatat keuntungan US$2,4juta atas transaksi penjualan kapal.
Lingkungan operasional yang lebih kuat telah meningkatkan laba bersih, dengan jumlah yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar US$0,49 juta untuk tiga kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan kerugian sebesar US$7,44 juta pada tahun sebelumnya.
Selain itu, EBITDA sampai dengan 30 September 2021 juga naik 13 persen yoy menjadi US$10,2 juta.
“Seiring dengan lonjakan harga minyak, terjadi peningkatan transaksi pembelian kapal bekas lepas pantai, dan harga berbalik meningkat karena kapal yang telah lama ditawarkan akhirnya terjual. Jumlah rig internasional juga meningkat karena lebih banyak investasi yang telah dimulai. Hal ini sejalan dengan pandangan optimistis kami terhadap industri di tahun 2022,” tambahnya.