Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Japfa Comfeed (JPFA) Siapkan Capex Rp2 Triliun Tahun Ini

Mayoritas dana belanja modal Japfa Comfeed akan digunakan untuk pembiayaan infrastruktur yang menunjang operasional bisnis Japfa, baik di lini perunggasan maupun akuakultur.
Jajaran manajemen PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berfoto setelah RUPST pada Rabu (6/4/2022). Dari kiri: Erwin Djohan, Kepala Divisi Pengawasan Keuangan (Financial Controller); Leo Handoko Laksono, Direktur; Antonius Harwanto, Direktur; Putut Djagiri, Kepala Divisi Keuangan Korporasi; Rachmat Indrajaya, Direktur.
Jajaran manajemen PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berfoto setelah RUPST pada Rabu (6/4/2022). Dari kiri: Erwin Djohan, Kepala Divisi Pengawasan Keuangan (Financial Controller); Leo Handoko Laksono, Direktur; Antonius Harwanto, Direktur; Putut Djagiri, Kepala Divisi Keuangan Korporasi; Rachmat Indrajaya, Direktur.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) bakal mengalokasikan sekitar Rp1,9 triliun sampai Rp2 triliun untuk belanja modal atau capex pada 2022. Nilai ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan alokasi tahun lalu.

Alokasi belanja modal Japfa pada 2021 tercatat berjumlah Rp1,92 triliun, meningkat dibandingkan dengan alokasi 2020 yang berjumlah Rp1,65 triliun.

Capex kita kalau dibandingkan dengan 2021 relatif konstan. Jumlahnya sekitar Rp1,9 triliun menuju Rp2 triliun,” kata Direktur Japfa Comfeed Antonius Harwanto dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (6/4/2022).

Harwanto menjelaskan mayoritas dana belanja modal akan digunakan untuk pembiayaan infrastruktur yang menunjang operasional bisnis Japfa, baik di lini perunggasan maupun akuakultur. Sepanjang 2021, segmen perunggasan menyumbang sampai 85 persen dari total pendapatan perusahaan.

“Di perunggasan kita ada biaya pemeliharaan yang cukup signifikan dan itu kita secara kontinu kita lakukan dari waktu ke waktu, terutama yang perlu perbaikan dan pembangunan seperti warehouse yang lebih baik, silo, dryer, dan masih ada beberapa lainnya. Yang menjadi prioritas belanja modal rutin adalah sebagian besar kegiatan utama kita,” paparnya.

Meski tidak secara spesifik mematok besaran target pertumbuhan kinerja 2022, Harwanto optimistis kondisi perekonomian tahun ini melanjutkan perbaikan. Perusahaan menargetkan kinerja 2022 setidaknya bisa menyamai 2021 dan tumbuh.

Sebagaimana diketahui, JPFA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,02 triliun sepanjang 2021, naik 120,63 persen dibandingkan dengan capaian 2020 sebesar Rp916,71 miliar. Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami kenaikan dari Rp79 pada 2020 menjadi Rp174 pada 2021.

Perseroan juga membukukan penjualan bersih sebesar Rp44,87 triliun, 21,40 persen lebih tinggi daripada capaian tahun sebelumnya Rp36,96 triliun. Segmen usaha pakan ternak berhasil membukukan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp28,4 triliun meningkat 34,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp21,1 triliun.

Adapun segmen pembibitan unggas dengan 75 breeding farm dan 30 hatchery membukukan peningkatan pendapatan usaha sebesar 29,8 persen menjadi Rp6,9 triliun, dari Rp5,3 triliun pada 2020. Segmen usaha pakan ternak dan pembibitan unggas berhasil membukukan laba operasi masing-masing sebesar Rp1,9 triliun dan Rp1,7 triliun.

Sementara itu, segmen usaha pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen juga menunjukkan pertumbuhan kinerja yang baik yakni sebesar Rp6,5 triliun, meningkat 29,1 persen dari tahun sebelumnya Rp5 triliun.

Di saat yang sama, segmen usaha budi daya perairan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp4 triliun meningkat 13,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3,5 triliun.

Untuk tahun ini, perusahaan melihat sektor perunggasan menghadapi tantangan dari kenaikan harga bahan baku. Konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang berkembang pada awal tahun ini, ditambah dengan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan komoditas telah membuat harga komoditas terkerek, termasuk bahan baku yang dipakai perusahaan untuk produksi pakan ternak.

Menghadapi tantangan tersebut, Harwanto mengatakan perusahaan secara bertahap telah melakukan penyesuaian harga jual produk. Dia mengatakan kenaikan tidak dilakukan secara signifikan karena mempertimbangkan kondisi konsumen dan harga produk sejenis oleh pelaku usaha lain.

Sementara itu, Direktur Japfa Comfeed Leo Handoko Santoso mengatakan industri peternakan masih memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia, meski masih berhadapan dengan tantangan pandemi.

Dia mengatakan Japfa akan terus fokus untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, termasuk meningkatkan penetrasi dan distribusi produk. Selain itu, perusahaan juga akan terus melakukan inovasi untuk menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan

“Perseroan akan terus fokus untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki dan memperkuat sinergi dan integrasi dari setiap unit bisnis. Dengan menerapkan strategi tersebut, Perseroan dapat meningkatkan efisiensi, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas,” ujar Leo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper