Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO GOTO Penuhi Aturan Free-Float? Pahami Makna dan Cara Hitung Free-Float

Apakah IPO Gojek Tokopedia (GOTO) telah memenuhi aturan free-float dari BEI? Simak dan pahami makna dan cara hitung free-float.
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - PT Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melepas saham perdana IPO (Initial Public Offering) sebanyak 3,43 persen atau 40,61 miliar dalam penawaran umum. Namun, apakah IPO GOTO telah memenuhi aturan free-float?

Masa penawaran umum saham GOTO dijadwalkan buka pada hari ini, Jumat (1/4/2022) dan akan berlangsung hingga Kamis, (7/4/2022). Setelah proses IPO selesai, pencatatan saham dengan kode GOTO di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada Senin, (11/4/2022).

Namun, apakah GOTO telah sesuai dengan aturan free-float bursa? Mengingat, persentase saham yang ditawarkan cukup kecil. Simak penjelasannya berikut ini seperti yang dilansir dari Corporate Finance Institute pada Jumat (1/4/2022).

Lalu, apa itu free-float?

Free-float, juga dikenal sebagai public-float, mengacu pada saham perusahaan yang dapat diperdagangkan secara publik dan tidak dibatasi (yaitu, dipegang oleh orang dalam). Artinya, istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan jumlah saham yang tersedia bagi publik untuk diperdagangkan di pasar sekunder.

Formula Free-Float

Free-Float = Saham Beredar - Saham Terbatas - Saham yang Dipegang Erat

Penjelasan:

• Saham beredar mengacu pada jumlah saham yang dimiliki oleh semua pemegang saham perusahaan,
• Saham terbatas mengacu pada saham yang tidak dapat dipindahtangankan sampai kondisi tertentu terpenuhi. Saham yang dibatasi penggunaannya umumnya dimiliki oleh manajemen perusahaan, seperti eksekutif dan direktur,
• Saham yang dipegang erat mengacu pada saham yang biasanya dipegang untuk jangka waktu yang sangat lama. Contohnya termasuk pemegang saham utama jangka panjang dan orang dalam.

Contoh Free-Float

Perusahaan A adalah perusahaan publik dengan 1.000.000 saham resmi. Saat ini, seperti yang ditunjukkan pada neraca perusahaan, jumlah saham biasa yang beredar berjumlah 500.000 (50.000 di antaranya dipegang oleh CEO dan CFO perusahaan), sedangkan 80.000 saham disimpan di perbendaharaan. Maka perhitungannya:

Diketahui
• Saham resmi: 1.000.000
• Saham beredar: 500.000
• Saham yang dibatasi/dipegang erat: 50.000
• Saham Perbendaharaan: 80.000

Dihitung
Free-Float = 1.000.000 - 500.000 - 50.000 = 450.000

Maka, free-float perusahaan A adalah 450.000 saham.

Penting untuk para investor memperhatikan dengan cermat free-float suatu saham karena merupakan metrik penting saat memilih saham. Umumnya, saham dengan free-float kecil, jarang diinvestasikan oleh investor institusional. Ini karena saham tersebut biasanya lebih bergejolak daripada saham dengan free-float besar.

Selain itu, saham dengan free-float kecil umumnya menunjukkan bid-ask spread yang lebih luas dan likuiditas yang terbatas karena sedikit ketersediaan saham di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper