Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manajer Investasi Angkat Bicara Soal Dampak Kenaikan PPN

Manajer investasi buka-bukaan soal pandangannya terkait kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen.
Ilustrasi tugas perencana keuangan vs manajer investasi/AARP Magazine
Ilustrasi tugas perencana keuangan vs manajer investasi/AARP Magazine

Bisnis.com, JAKARTA — Manajer investasi menyampaikan bahwa kenaikan tarif pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 11 persen tidak berdampak signifikan terhadap industri reksa dana. 

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan kenaikan PPN menjadi 11 persen sifatnya tidak material bagi manajer investasi.  

“Kenaikan PPN 1 persen sifatnya tidak material, seharusnya tidak berdampak signifikan,” kata Rudiyanto kepada Bisnis, akhir pekan lalu. 

Dia menjelaskan, untuk Panin Asset Management misalnya, menyerap PPN di biaya transaksi seperti pembelian, penjualan, dan pengalihan. 

Dengan demikian, misalkan sebelum kenaikan PPN nasabah membayar fee transaksi sebesar 0,5 persen, setelah kenaikan PPN nasabah masih akan membayar fee transaksi sebesar 0,5 persen karena biaya PPN tersebut telah diserap oleh Panin Asset Management.  

Oleh sebab itu, bagi nasabah setelah kenaikan PPN tidak akan ada kenaikan biaya transaksi dan untuk manajer investasi sendiri Rudiyanto menilai dampaknya tidak akan signifikan. 

Di lain pihak, Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga secara terpisah juga menyampaikan hal serupa. 

“Bagi kami kenaikan PPN ini impact-nya netral-netral saja,” ungkap Antony kepada Bisnis, Jumat (3/4/2022).  

Trimegah Asset Management ungkapnya mendukung upaya dari Kementrian Keuangan untuk lebih menyeimbangkan pendapatan pajak negara dan memperkuat struktur fiskal Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penerimaan negara menjadi aspek penting untuk mendorong pemulihan ekonomi karena dapat menunjang berbagai subsidi dan pembangunan. 

Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 7/2022 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) terkait tarif PPN yang naik menjadi 11 persen pada 1 April 2022 tersebut menurut Sri Mulyani akan meningkatkan potensi penerimaan di berbagai pos seperti pajak penghasilan (PPh) dan PPN. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper