Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan manajer investasi (MI) terus berlomba meningkatkan jumlah nasabah seiring dengan tren pemulihan ekonomi tahun ini. Investor bermodal jumbo menjadi salah satu segmen pasar potensial.
Jumlah investor reksa dana terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, jumlah investor reksa dana naik signifikan dari 3,1 juta pada 2020 menjadi 7,44 juta pada Februari 2022.
Di sisi lain, jumlah dana kelolaan reksa dana masih cenderung menurun sepanjang tahun 2022. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan industri per 28 Februari 2022 ada di posisi Rp570,83 triliun.
Realisasi tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan catatan per akhir Januari 2022 sebanyak Rp574,63 triliun.
Head of Intermediary Business Schroders Indonesia Felita Elizabeth mengatakan, pihaknya akan meningkatkan penawaran produk reksa dana kepada seluruh nasabah. Hal ini seiring dengan prospek positif pertumbuhan investor ritel pada instrumen reksa dana.
Schroders juga terus mengincar nasabah-nasabah ritel, termasuk kalangan high net worth individual. Sejauh ini, distribusi produk reksa dana kepada kalangan tersebut dilakukan melalui mitra distribusi.