Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau menguat pada pembukaan perdagangan hari terakhir di bulan Maret, Kamis (31/3/2021). Bersamaan dengan itu, beberapa mata uang di kawasan Asia turut menguat.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 2,00 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.341,50 per dolar AS. Indeks dolar AS pun terpantau menguat tipis 0,00 persen di posisi 97,7960.
Selain rupiah, mata uang lain di kawasan Asia turut menguat diantaranya baht Thailand yang naik 0,29 persen, dan peso Filipina naik 0,10 terhadap dolar AS.
Sementara, yen Jepang terpantau turun 0,18 persen, yuan China turun 0,06 persen, won Korea Selatan turun 0,01 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,01 persen terhadap dolar AS.
Sebelumnya Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan dolar melemah terhadap mata uang lainnya pada Rabu, karena harapan untuk terobosan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina menunjukkan kemajuan dan Bank of Japan (BOJ) melanjutkan upayanya untuk menurunkan imbal hasil obligasi.
"Ukraina dan Rusia melanjutkan pembicaraan damai tatap muka di Istanbul pada hari Selasa. Selama pembicaraan ini, Rusia berjanji untuk mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv dan kota lain," katanya, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga
Namun, AS memperingatkan ancaman itu belum berakhir, bahkan ketika Ukraina mengusulkan untuk mengadopsi status netral sebagai tanda kemajuan.
Dalam pembicaraan tatap muka Selasa (29/3/2022) di Istanbul, Rusia berjanji mengurangi operasi militer di sekitar ibu kota Ukraina, Kyiv. Sementara Ukraina mengusulkan untuk mengadopsi status netral.
Bank Of Jepang (BOJ) memenuhi janji empat hari pembelian obligasi tak terbatas untuk menahan imbal hasil 10-tahun di bawah plafon 0,25%, dan memperpanjang pembelian di sepanjang kurva di kedua arah.
Upaya tersebut membuat imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10-tahun turun sedikit menjadi 0,225 persen. Data yang dirilis pada hari sebelumnya juga menunjukkan bahwa penjualan ritel mengalami kontraksi 0,8% YoY pada Februari 2022.
Dari internal, pasar terus memantau dan mengawasi perkembangan tentang realisasi dana PEN sampai bulan Februari 2022. Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan realisasi belanja negara sampai dengan akhir Februari 2022 mencapai Rp.282,7 triliun atau 10,4 persen dari pagu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Realisasi tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp172,2 triliun. Kemudian, transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp110,5 triliun.
Tak hanya itu, program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) pada tahun 2022 akan dimonitor secara intensif yang diperkirakan mencapai Rp.455,62 triliun.
Realisasi PC-PEN hingga 25 Maret mencapai Rp22,6 triliun yaitu 5 persen dari alokasi yang meliputi, kesehatan sebesar Rp.0,8 triliun, kemudian Perlinmas Rp21,2 triliun dan Penguatan Pemulihan Ekonomi R.0,6 triliun (Pariwisata dan pangan KL, dan insentif perpajakan).