Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulia Boga Raya (KEJU) Tambah Alokasi Capex 20 Persen pada 2022

PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) mengalokasikan capex 60 miliar pada 2022, naik 20 persen dari tahun sebelumnya.
Chef Farah Quinn memasak seraya berdialog dengan para penonton acara demo masak yang digelar di Atrium Solo Grand Mall, Minggu (9/10/2011). Prochiz merupakan merek andalan PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU). Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Soloposrnrn
Chef Farah Quinn memasak seraya berdialog dengan para penonton acara demo masak yang digelar di Atrium Solo Grand Mall, Minggu (9/10/2011). Prochiz merupakan merek andalan PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU). Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Soloposrnrn

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen keju merek Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU), mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp60 miliar pada tahun ini. Alokasi ini naik 20 persen dibandingkan dengan 2021.

Direktur Utama Mulia Boga Raya Bobby K. Gandasaputra mengatakan alokasi capex tersebut akan ditujukan untuk investasi gudang baru di Cikarang, serta pengadaan berbagai mesin pabrik. Aksi ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan pendapatan pada 2022.

“Strategi perseroan adalah investasi sistem yang terintegrasi dari produksi sampai dengan distribusi. Dengan adanya sistem yang terbaru dan terintegrasi perseroan dapat melakukan banyak efisiensi di 2021 dan juga pada 2022,” kata Bobby dalam jawaban tertulis yang diterima Rabu (30/3/2022).

KEJU sendiri menargetkan kenaikan penjualan di atas 10 persen pada tahun ini. Dia mengatakan laju pertumbuhan pada kuartal IV/2021, terutama di segmen jasa makanan, memperlihatkan tren keberlanjutan menuju kuartal II/2022. Di sisi lain, penjualan KEJU juga akan didorong dengan kehadiran dua produk baru.

“Untuk modern trade dan general trade, dengan adanya 2 SKU [stock keeping unit/nomor produk] produk slices yang baru dan juga kemasan blok 60 gram, target double digit tahun 2022 bisa kami capai. Untuk ekspor, penambahan SKU baru dan negara tujuan ekspor baru akan terus menunjang dan melengkapi target pertumbuhan,” lanjutnya.

Mengutip laporan keuangan, penjualan bersih KEJU naik 8,4 persen menjadi Rp1,04 triliun pada 2021. Bobby menjelaskan mayoritas penjualan KEJU disumbang oleh produk keju blok, yaitu sekitar 85,1 persen dari total penjualan. Sementara itu, penjualan keju lembaran menyumbang 13,6 persen dan kategori lainnya 1,3 persen.

Bobby menilai Kinerja KEJU selama 2 tahun pandemi cukup baik. Kenaikan penjualan bersih pada tahun lalu dia sebut berhasil menjadi titik balik setelah penurunan penjualan yang sempat dirasakan perusahaan pada tahun pertama pandemi.

Dari sisi ekspor, penjualan KEJU mencetak kenaikan sampai 113 persen menjadi Rp66,9 miliar. Penjualan ekspor menyumbang 6,4 persen dari total penjualan produk.

Peningkatan penjualan berhasil mendorong peningkatan laba bersih pada 2021 sebesar 19,5 persen menjadi Rp144 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp121 miliar.

Tumbuhnya angka penjualan ikut mendorong bertambahnya beban pokok penjualan KEJU. Beban pokok penjualan tercatat naik 5,70 persen dari Rp667,26 miliar pada 2020 menjadi Rp705,32 miliar di 2021.

Meski demikian, KEJU tercatat menekan beban penjualan sampai 15,39 persen dari Rp116,19 miliar sepanjang 2020 menjadi Rp98,30 miliar pada 2021. Hal ini mengantarkan laba tahun berjalan KEJU naik 19,58 persen dari Rp121 miliar menjadi Rp144,70 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper