Bisnis.com, JAKARTA - Emiten logistik milik Rudy Tanoesoedibjo, PT Zebra Nusantara Tbk. (ZBRA) mencetak kenaikan pendapatan, namun posisi rugi bersih juga meningkat hingga kuartal III/2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 30 September 2021, Senin (11/10/2021), emiten bersandi ZBRA tersebut mencetak penjualan neto sebesar Rp2,74 triliun naik signifikan 30.832 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,86 miliar
Beban pokok penjualan juga menyusut menjadi Rp2,34 triliun pada 9 bulan 2021 dari beban pokok sebesar Rp7,56 triliun pada 9 bulan 2020.
Beban penjualan juga meningkat menjadi Rp68,75 miliar per 30 September ini. Beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp234,24 miliar dari Rp2,79 miliar.
Beban keuangan juga meningkat menjadi Rp80,65 miliar. Walhasil, laba sebelum pajak penghasilan menyusut menjadi Rp41,75 miliar dari Rp143,54 miliar.
Jumlah rugi tahun berjalan per 30 September 2021 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp33,59 miliar dibandingkan dengan Rp94,98 juta atau naik 352,67 kali per September 2020.
Baca Juga
Total aset meningkat menjadi Rp2,97 triliun per 9 bulan pertama 2021 dibandingkan dengan Rp6,68 miliar pada akhir tahun 2020. Rinciannya, jumlah aset lancar Rp2,43 triliun dari Rp1,22 miliar, sementara jumlah aset tidak lancar Rp538,99 miliar dari Rp5,46 miliar.
Sementara itu, jumlah liabilitas juga melejit menjadi Rp1,61 triliun per 30 September 2021 dibandingkan dengan Rp17,3 miliar pada 31 Desember 2020. Dengan rincian, liabilitas jangka pendek meningkat menjadi Rp1,53 triliun dari Rp14,88 miliar, dengan jumlah liabilitas jangka panjang meningkat tajam menjadi Rp74,08 miliar dari Rp2,42 miliar.
Jumlah ekuitas ZBRA meningkat menjadi Rp1,35 triliun per 9 bulan pertama 2021 dari posisi deviasi modal Rp10,62 miliar pada 31 Desember 2020.