Bisnis.com, JAKARTA – Investasi komoditas berjangka bisa menjadi pilihan menarik selain investasi saham. Emas jadi salah satu investasi yang berpotensi mendatangkan keuntungan relatif stabil.
Direktur PT Agrodana Futures, Tommy Zhu menjelaskan, emas memiliki potensi return yang lebih stabil dibandingkan komoditas lainnya.
“Emas dari tahun ke tahun bunga majemuknya hampir 10 persen dan masih dalam dolar AS,” jelas Tommy dalam acara webinar, (22/3/2022).
Sementara itu menurut Tommy, produk investasi berjangka komoditas lainnya menggunakan leverage yang harus bisa dikelola dengan baik. Sehingga emas dapat menjadi pilihan investasi yang aman dan cukup menjanjikan.
Mengutip dari laman resmi Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), adanya konflik geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah memberikan sentimen positif terhadap beberapa komoditas, antara lain emas dan minyak mentah.
Volume transaksi multilateral ICDX pada Februari 2022 lalu mencapai lebih dari 80.000 kontrak. Lebih dari 65 persen volume atau sebesar 52.958 lot merupakan kontrak emas.
Baca Juga
Selama konflik geopolitik Rusia dan Ukraina berlangsung, transaksi kontrak emas di ICDX mencatatkan peningkatan hingga 23.671 lot atau setara 103,78 persen dalam sepekan.
Hal ini disebabkan banyaknya investor yang beralih ke aset safe-haven seperti emas dan minyak mentah. Pasalnya, harga emas cukup volatil dan kenaikannya pun cenderung stabil.
CEO ICDX, Lamon Rutten menyebut momentum konflik geopolitik ini menjadi tanda bahwa investasi pasar komoditas juga cukup menjanjikan. Pasar sekuritas mengalami tren penurunan, tetapi pasar komoditas justru meningkat.
“Berinvestasi dalam pasar komoditas dapat menjadi pengelolaan risiko dari penurunan dalam portofolio sekuritas Anda,” ujar Lamon dalam situs resmi ICDX beberapa waktu lalu.
Sementara itu, harga emas global pada perdagangan hari ini, Rabu (23/3/2022) berpotensi melemah karena terbebani oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS menyusul kenaikan suku bunga Bank Sentral (The Fed).