Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN Karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mencetak laba bersih naik lebih dari dua kali lipat pada tahun buku 2021. Kenaikan tersebut didukung pertumbuhan pendapatan usaha perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang telah diaudit, emiten berkode ADHI ini mencatat pendapatan usaha Rp11,53 triliun naik 6,49 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp10,82 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan usaha, beban pokok pendapatan juga turut meningkat menjadi Rp9,77 triliun dari Rp9,09 triliun. Hal ini membuat laba bruto per 2021 naik tipis menjadi Rp1,75 triliun dari Rp1,73 triliun pada 2020.
Adhi Karya berhasil melakukan efisiensi dengan menekan beban usaha menjadi Rp635,36 miliar pada 2021 turun dibandingkan dengan Rp727,68 miliar pada 2020. Hasilnya, laba usaha perseroan meningkat menjadi Rp1,12 triliun dari Rp1 triliun.
Pada 2021, perseroan juga berhasil mencatatkan kenaikan pesat pada bagian laba ventura bersama menjadi Rp361,81 miliar naik 130,76 persen daripada 2020 yang sebesar Rp156,79 miliar.
Hasilnya, laba sebelum pajak juga meningkat walaupun beban lain seperti bagian rugi entitas asosiasi, beban keuangan, beban lainnya, dan beban pajak penghasilan final meningkat.
Baca Juga
Dengan demikian, Adhi Karya mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih pada 2021 sebesar Rp55,18 miliar naik 130,16 persen dari Rp23,97 miliar pada 2020.
Sementara itu, jumlah aset ADHI tumbuh menjadi Rp39,9 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp38,09 triliun pada 2020.
Kenaikan tersebut berasal dari bertumbuhnya jumlah aset lancar menjadi Rp31,6 triliun dari Rp30,09 triliun, sedangkan jumlah aset tidak lancar juga tumbuh tipis menjadi Rp8,29 triliun dari Rp8 triliun.
Di sisi lain, jumlah liabilitas ADHI turut meningkat menjadi Rp34,24 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp32,51 triliun pada 2020.
Rinciannya, liabilitas jangka pendek melonjak menjadi Rp31,12 triliun dari Rp27,08 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang merosot menjadi Rp3,11 triliun dari Rp5,43 triliun.
Adapun, jumlah ekuitas perseroan tercatat naik tipis menjadi Rp5,65 triliun pada 2021 dari Rp5,57 triliun pada 2020.
Di samping itu, posisi kas dan setara kas ADHI pada akhir tahun 2021 tercatat sebesar Rp3,15 triliun naik dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp2,36 triliun.