Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO GoTo Dilanjutkan Greenshoe untuk Stabilkan Harga Saham, Begini Skemanya

Greenshoe merupakan mekanisme yang memberikan GoTo fleksibilitas untuk menunjuk broker sebagai agen stabilisasi sahamnya dalam periode 30 hari sejak saham listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Paparan publik penawaran umum perdana saham atau IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. pada Selasa (15/3/2022).
Paparan publik penawaran umum perdana saham atau IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. pada Selasa (15/3/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan memanfaatkan skema greenshoe option dan hak suara multipel (HSM) atau multiple voting shares (MVS) dalam pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The mengatakan greenshoe merupakan mekanisme yang memberikan GoTo fleksibilitas untuk menunjuk broker sebagai agen stabilisasi sahamnya dalam periode 30 hari sejak saham listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Dalam 30 hari itu, agen stabilisasi bisa membeli saham GoTo di harga berapapun sampai maksimum harga IPO dalam 30 hari," kata Moleonoto, dikutip Rabu (16/3/2022).

Sebagaimana diketahui, GoTo akan melepas 52 miliar saham atau setara 4,35 persen saham baru dalam pelaksanaan IPO ini. Harga saham perdana yang ditawarkan di kisaran Rp316-Rp346.

Moleonoto menyebut, dana program greenshoe ini berasal dari saham treasuri yang dimiliki GoTo. GoTo memiliki pilihan untuk melepasnya melalui penawaran terbatas bersamaan dengan IPO ini. Dalam greenshoe, GoTo menyiapkan 7,8 miliar saham.

"Jadi program greenshoe ini bukan melepas saham baru lagi, tapi saham treasuri yang sudah ada," tuturnya.

PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia bertindak sebagai agen stabilisasi saham GoTo dalam skema greenshoe ini.

Adapun berdasarkan struktur permodalan dan susunan pemegang saham terakhir, GoTo tercatat memiliki 10,2 miliar (10.264.665.616) saham treasuri. Jumlah saham tersebut setara dengan 0,90 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 1,14 triliun saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper