Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASDP Masih Kaji Skema Greenshoe

ASDP memiliki beberapa pertimbangan sebelum mengeksekusi skema greenshoe.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (mengenakan safety vest oranye) didampingi Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi saat meresmikan Dermaga II Pelabuhan Telaga Punggur di Batam, Kamis (25/2/2021)./ Dok. BKIP Kemenhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (mengenakan safety vest oranye) didampingi Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi saat meresmikan Dermaga II Pelabuhan Telaga Punggur di Batam, Kamis (25/2/2021)./ Dok. BKIP Kemenhub

Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten BUMN, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), masih mengkaji kemungkinan menerapkan mekanisme opsi lelang tambahan atau greenshoe option saat penawaran umum saham perdana ke publik (initial public offering/IPO).

Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP Indonesia Ferry Djunia Satriawan menjelaskan bahwa opsi greenshoe memang suatu opsi bagi para calon emiten untuk mengantisipasi kelebihan permintaan pada saat IPO.

"Namun masih terlalu dini bagi ASDP untuk memutuskannya saat ini. Sambil berjalannya proses IPO, kami akan terus melihat perkembangan pasar," paparnya kepada Bisnis, Minggu (6/3/2022).

Lebih lanjut, ASDP setidaknya melihat ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan opsi tersebut.

Pertama, persepsi calon investor terhadap ASDP, yang akan menentukan valuasi dari pasar. Hal inilah yang menjadi fokus saat ini untuk terus memberikan edukasi kepada calon investor terkait model bisnis unik dan prospek ASDP.

Kedua, kondisi pasar modal dan IHSG saat menjelang IPO. Saat ini, ASDP terangnya  akan terus memantau dampak pandemi Covid-19 yang bakal bergeser menjadi endemi terhadap pasar.

Dampak lainnya seperti kenaikan inflasi yang dimulai dengan tingginya harga minyak dan komoditas logistik, akibat perkembangan geopolitik dunia serta dampaknya yang membuat IHSG cukup fluktuatif belakangan ini.

"Selain melihat kedua hal tadi, tentunya dalam penetapnya kami perlu berkoordinasi dengan pemegang saham dan underwriter," katanya.

Greenshoe option adalah suatu mekanisme opsi penjatahan yang bisa diambil oleh calon emiten dalam masa penawaran umum atau IPO. Greenshoe option adalah opsi penjatahan lebih bagi calon emiten yang akan mencatatkan saham perdananya di BEI. Adapun maksimal penjatahan adalah sebesar 15 persen.

Hal itu mengacu pada aturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.XI.B.4 tentang Stabilisasi Harga Saham dalam Rangka Penawaran Umum Perdana (IPO).

Langkah ini diambil untuk mengantisipasi fluktuasi harga saham setelah usai masa penawaran umum apabila permintaan terus melonjak. Lazimnya, opsi ini digunakan dalam penjualan saham yang kemungkinan besar bakal mengalami kelebihan permintaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper