Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memastikan ketersediaan produk untuk masyarakat tetap aman, di tengah risiko disrupsi pasokan bahan baku global dan dampak dari konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia.
Krisis Ukraina diperkirakan meningkatkan gangguan rantai pasokan, padahal krisis pasokan global masih terjadi akibat pandemi yang berlangsung.
Menghadapi tantangan ini, Kalbe telah meningkatkan persediaan bahan baku maupun bahan baku kemasan sehingga ketahanan mencapai 4 bulan.
“Dengan timbulnya krisis geopolitik Ukraina, Kalbe akan terus memonitor kondisi pasar dan tren harga bahan baku dan kemasan untuk mengantisipasi gejolak pasokan agar dapat menjamin ketersediaan produk di masyarakat,” kata Direktur KLBF Bernadus Karmin Winata dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (3/3/2022).
Dia juga mengemukakan bahwa Kalbe telah menaikkan secara bertahap persediaan bahan baku untuk menjamin ketersediaan produk.
Dengan demikian, apabila terjadi kenaikan harga bahan baku yang signifikan dibandingkan dengan ekspektasi perusahaan, maka Kalbe akan mempertimbangkan kenaikan harga produk secara bijak dan selektif, tetapi tidak memberatkan konsumen.
Baca Juga
Menurutnya, melalui kombinasi strategi product mix, efisiensi biaya operasional dan kenaikan harga, perusahaan tetap mentargetkan operating profit margin yang stabil di kisaran 14,5–15,5 persen untuk 2022.
“Kalbe tetap berkomitmen untuk mencapai target pertumbuhan penjualan dan laba 2022 di kisaran 11 sampai 15 persen,” katanya.