Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin dan Joe Biden Bakal Tatap Muka, Rupiah Loyo Lawan Dolar AS Pagi Ini

Rupiah mengawali perdagangan dengan pelemahan sementara mata uang Asia lainnya cenderung variatif.
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah pada awal pekan ini, Senin (21/2/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.02 WIB, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan 0,08 persen ke level Rp14.338 per dolar AS.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya dibuka bervariatif dengan yen Jepang stagnan, dolar Singapura menguat 0,15 persen, won Korea Selatan menguat 0,07 persen, dan yuan China menguat 0,04 persen.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sentimen risk-off di pasar keuangan global terus berlanjut dan mendorong penguatan harga obligasi pemerintah serta dolar AS. Sentimen risk-off meningkat karena kemajuan diskusi AS-Rusia melambat sehingga tensi geopolitik tetap tinggi.

"Dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang G-10, kecuali Dolar New Zealand. Penguatan dolar AS juga didukung oleh permintaan properti AS yang lebih tinggi, tercermin dari data Existing Home Sales," kata Josua, Senin (21/2/2022).

Dia melanjutkan, data Existing Home Sales AS Januari 2022 naik menjadi 6,50 juta dari 6,09 juta di bulan sebelumnya. Pada Jumat (18/2/2022), Dolar Index naik 0,25 persen menjadi 96,043. Seiring dengan kenaikan harga US Treasury, yield US Treasury turun 3 basis poin menjadi 1,93 persen, dan mencerminkan bahwa permintaan investor bergeser ke aset safe haven.

Adapun dengan mempertimbangkan penutupan pasar keuangan AS akhir pekan lalu, maka volume perdagangan diperkirakan terbatas sehingga pergerakan rupiah juga berpotensi terbatas di rentang Rp14.300-Rp14.400 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper