Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI021 di awal tahun ini berakhir pada Kamis (17/2/2022) dan menyentuh total penjualan sebesar Rp25,08 triliun. Salah satu mitra distribusinya, Bank Commonwealth pun menyatakan penjualan ORI021 telah melampaui target.
Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya mengungkapkan pada penjualan ORI021 ini, perusahaannya mendapatkan respon positif karena beberapa faktor yang mempengaruhinya.
“Kami mendapatkan respon yang positif dari nasabah Bank Commonwealth, di mana tercatat nilai pemesanan untuk seri ORI021 melebihi pemesanan pada seri ORI020 pada Oktober 2021,” ungkap Ivan kepada Bisnis, Kamis (17/2/2022).
Dia juga menyampaikan bahwa penjualan ORI021 ini juga melampaui target penjualan dari Bank Commonwealth.
Capaian penjualan yang melebihi target tersebut ungkapnya dikarenakan ORI021 memiliki tingkat kupon yang menarik bagi investor yaitu 4,90 persen.Di mana secara imbal hasil atau yield masih lebih tinggi dari obligasi pemerintah dengan tenor 3 tahun di level 4,3 persen.
Selanjutnya ORI021, menurut Ivan, memiliki fleksibilitas yaitu dapat dijual di pasar sekunder setelah masa holding period, yaitu pada tanggal 15 April 2022.
Baca Juga
“Sehingga nasabah memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain, yakni bila harga penjualan di atas harga pembelian,” jelas Ivan.
Disamping itu, Ivan mengungkapkan bahwa tingkat suku bunga rendah saat ini juga menjadi pendorong minat investor pada ORI kali ini.
Ivan memaparkan, tingkat kupon ORI021 dibandingkan dengan tingkat suku bunga deposito yang berada di kisaran tingkat bunga Penjaminan LPS sebesar 3,5 persen, masih terdapat positive spread sebesar 1,40 persen.
Perbedaan tersebut lanjutnya masih di luar perbedaan besarnya pengenaan pajak untuk obligasi sebesar 10 persen dibandingkan bunga deposito di 20 persen.
Dian menambahkan, investasi di ORI021 adalah investasi yang aman karena ORI dijamin oleh pemerintah dan merupakan pilihan investasi yang menarik untuk nasabah pemula maupun nasabah yang memiliki profil risiko konservatif.
Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring sekitar pukul 15.00 WIB, total penjualan ORI021 telah menyentuh Rp25,08 triliun. Adapun kuota pemesanan tercantum Rp1,41 triliun dari target Rp26,5 triliun.