Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Penutupan, Penjualan ORI021 Mencapai Rp25,08 Triliun

Pemesanan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI021 telah mencapai Rp25 triliun pada penutupan masa penawaran hari ini, Selasa (17/2/2022)
Obligasi Ritel Indonesia/Istimewa
Obligasi Ritel Indonesia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pemesanan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI021 telah mencapai Rp25 triliun pada penutupan masa penawaran hari ini, Selasa (17/2/2022)

Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring sekitar pukul 11.00 WIB, total penjualan ORI021 telah menyentuh Rp25,08 triliun. Adapun, kuota pemesanan tercantum Rp1,41 triliun dari target Rp26,5 triliun.

Masa penawaran ORI021 telah dibuka sejak 24 Januari 2022 dan akan rampung pada hari ini. ORI021 merupakan seri SBN ritel pertama yang ditawarkan pemerintah pada tahun ini.

Menurut rencana, pemerintah akan menjual tujuh seri SBN Ritel pada tahun 2022. Setelah ORI021, pemerintah akan merilis sukuk ritel (SR) seri SR016 pada 25 Februari hingga 16 Maret 2022.

Menyusul SR016,  Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) seri SWR003 akan dipasarkan pada periode 1 April - 2 Juni. Selanjutnya, pemerintah akan meluncurkan Saving Bond Ritel (SBR) pada periode 23 Mei - 16 Juni mendatang.

Kemudian pada 19 Agustus sukuk ritel seri SR017 akan mulai ditawarkan. Menurut jadwal tersebut, masa penawaran SR017 akan dibuka hingga 14 September. Kemudian, pemerintah akan kembali memasarkan SBN Ritel jenis ORI dengan seri ORI022 pada 26 September - 20 Oktober.

Seri terakhir yang akan ditawarkan pada tahun 2022 adalah sukuk tabungan seri ST009 pada 28 Oktober hingga 16 November 2022.

Sebelumnya, Direktur SUN DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, pihaknya masih membuka kemungkinan penambahan kuota penjualan ORI021. Hal ini mengingat animo investor ritel yang cukup tinggi.

Mengingat animo masyarakat yang masih cukup tinggi, dengan mempertimbangkan strategi pembiayaan APBN tahun 2022, masih dimungkinkan untuk menambah kuota utk penerbitan ORI021. Sejauh ini kami alokasikan Rp25 triliun," katanya.

Deni menambahkan, penerbitan obligasi ritel juga masih dilakukan sesuai jadwal yang ada. Pemerintah belum akan melakukan perubahan rencana penjualan SBN ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper