Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini, Rabu (9/2/2022).
Kemarin (8/2/2022), rupiah berakhir terkoreksi 6,5 poin atau 0,05 persen ke Rp14.399 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,29 persen ke 95,66 pada 15.00 WIB.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan hari ini nilai tukar rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.380-Rp14.420. Pelaku pasar masih menantikan data AS, termasuk indeks hargakonsumen, yang akan dirilis pada Kamis (10/2/2022).
Dari sisi internal, salah satu yang mendorong Pertumbuhan ekonomi Kuartal Keempat 2021 adalah realisasi belanja negara, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), program Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Keduanya mengalami peningkatan meskipun belanja pegawai mengalami penurunan secara kuartalan (qtq) 0,9 persen, dan masih meningkat 2,7 persen secara tahunan (yoy). Realisasi belanja barang dan jasa naik sebanyak 72,8 persen qtq, dan naik 25,1 persen yoy.
Lalu pada belanja modal naik 133,7 persen qtq, 10,6 persen secara yoy. Adapun, realisasi bantuan sosial juga mengalami kenaikan sebanyak 43,5 persen qtq, dan pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN) naik sebesar 55,2 persen qoq dan mengalami penurunan sebesar 10,1 persen yoy.
Baca Juga
Sementara itu, untuk program penanaman modal asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami peningkatan selama Kuartal Keempat tahun 2021 sebesar 11,5 persen qoq dan naik 12,5 persen secara yoy. Perekonomian Indonesia yang diukur dari besaran Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV/2021.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal keempat 2021 tumbuh sangat tinggi dikarenakan pemerintah mengkompensasi seluruh kegiatan yang tertunda dari kuartal ketiga karena kasus Covid-19, mobilitas penduduk yang terbatas sehingga kuartal keempat mampu tumbuh sebanyak 5,02 persen,” jelasnya dari riset harian, Selasa (8/2/2022).
Adapun nada yang lebih hawkish dari ECB dan Federal Reserve pekan lalu membuat pasar lengah dan mengirim imbal hasil obligasi melonjak di zona euro dan AS karena antisipasi suku bunga bisa naik lebih cepat dan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Alhasil, Dolar AS menguat dan euro melemah dalam perdagangan mendatar pada akhir transaksi Selasa waktu setempat.
Rupiah menutup perdagangan hari ini dengan menguat 0,28 persen atau 41 poin ke Rp14.358 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,05 persen atau 0,05 poin ke 95,60.
Jelang penutupan, rupiah terapresiasi 0,21 persen atau 30 poin ke Rp14.369 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,02 persen atau 0,02 poin ke 95,66
Rupiah melaju di teritori positif dengan penguatan 0,22 persen atau 31,50 poin ke Rp14.367,50 per dolar AS pada 13.38 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,06 persen atau 0,06 poin ke 95,58.
Rupiah terus menguat 0,22 persen atau 31,50 poin ke Rp14.367,50 per dolar AS pada 11.44 WIB.
Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback melemah 0,11 persen atau 0,10 poin ke 95,54.
Rupiah semakin bertenaga dengan penguatan 0,25 persen atau 36 poin ke Rp14.363 per dolar AS pada 10.28 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,10 persen atau 0,10 poin ke 95,54.
Mata uang rupiah terapresiasi 0,14 persen menjadi Rp14.379 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.
Sementara itu, yen Jepang juga menguat 0,14 persen, won Korea Selatan menguat 0,20 persen, yuan China menguat 0,04 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,05 persen pagi ini.