Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah, Ikut Tren Mata Uang Asia

Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia pagi ini.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (4/2/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau dibuka melemah 2,50 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.380 per dolar AS. Indeks dolar AS juga terpantau melemah 0,11 persen di posisi 95,2740.

Selain rupiah, terdapat beberapa mata uang lain di kawasan Asia yang melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Diantaranya peso Filipina turun 0,03 persen, rupee India turun 0,03, persen dan dolar Hongkong turun 0,00 persen.

Di sisi lain mayoritas mata uang di kawasan Asia mengalami penguatan diantaranya won Korea Selatan yang menguat 0,41 persen, baht Thailand naik 0,17 persen, ringgit Malaysia naik 0,14 persen, yen Jepang naik 0,12 persen, dan juga yuan China naik 0,11 persen.

Sebelumnya Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan untuk perdagangan hari ini mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.360-Rp14.400 per dolar AS.

"Dolar turun ke level terendah lebih dari satu minggu pada hari Rabu setelah data menunjukkan penurunan pekerjaan sektor swasta AS pada Januari karena peningkatan infeksi Covid-19. Namun, masih ada sentimen hawkish The Fed yang menopang dolar AS," paparnya dalam publikasi riset.

Data ekonomi tidak mungkin mencegah Federal Reserve menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan 15-16 Maret. Namun laporan tersebut telah meredakan ekspektasi kenaikan suku bunga yang besar sebesar setengah poin persentase.

“Pejabat Fed minggu ini juga mundur pada beberapa komentar hawkish bank sentral. Meskipun mereka mengatakan The Fed akan menaikkan suku bunga bulan depan, para pejabat ini mengesampingkan kenaikan 50 basis poin dalam suku bunga acuan semalam di bulan Maret dan akan tetap membuka opsi mereka setelah itu,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper