Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham emiten kontraktor pelat merah atau BUMN Karya terpantau bergerak variatif hingga akhir perdagangan sesi I Jumat (4/2/2022).
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) memimpin penguatan sebesar 3,82 persen menjadi Rp680 pada Jumat (4/2/2022) pukul 12.00 WIB.
Selanjutnya saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menyusul dengan kenaikan 0,45 persen menjadi Rp1.110.
Sementara itu, saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) stagnan masing-masing Rp875 dan Rp995.
Geliat harga saham BUMN Karya tak lepas dari rencana ekspansi setiap perseroan serta rencana divestasi aset properti yang diusung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Adapun, BUMN Karya menggandeng PT Danareksa (Persero) dalam program Program Akselerasi Kinerja sebagai salah satu strategi Kementerian BUMN untuk meningkatkan kinerja perusahaan kontraktor pelat merah pascapandemi.
Baca Juga
Setelah BUMN Karya bergiliran mengumumkan kerjasama itu pada akhir Januari 2022, PT Danareksa (persero) pun turut buka suara pada awal Februari 2022.
Disebutkan bahwa Danareksa yang bertindak selaku konsultan utama dalam program Monetisasi Persediaan Properti Melalui Penawaran Umum atas aset enam BUMN sektor konstruksi.
Investor diundang untuk memperoleh ataupun berinvestasi langsung pada persediaan properti yang dimiliki, dikendalikan, dan dikelola oleh BUMN Konstruksi.
"Persediaan properti yang ditawarkan dalam program penjualan berupa landbank, apartemen, rumah tapak, komersial retail dan lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di Pulau Jawa terdiri dari 87 properti dengan luas keseluruhan +1.900 hektare," tulis Danareksa.
Dalam divestasi aset properti skala raksasa itu, Danareksa mensyaratkan calon pembeli adalah entitas dengan badan hukum Indonesia ataupun asing, bukan merupakan pihak yang dikategorikan sebagai benturan kepentingan, bersedia menempatkan uang jaminan tunai sesuai persyaratan dari BUMN konstruksi hingga memenuhi persyaratan yang ada dan menyerahkan surat minat.
Dalam perkembangan terpisah, pada awal tahun ini BUMN Karya juga sudah mengamankan sejumlah kontrak baru dari pengerjaan proyek jalan tol.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) misalnya bekerjasama dengan PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) lewat PT Margautama Nusantara (MUN), dan PT Bintaro Serpong Damai untuk melakukan konstruksi dan desain 3 proyek.
Proyek yang dikerjasamakan oleh entitas usaha META dengan WIKA tersebut adalah konstruksi tidak sebidang ramp junction Serpong dengan exit ramp Pamulang dan pelebaran jalan arteri exit Pamulang. Selanjutnya konstruksi penanganan banjir pada KM 8 dan konstruksi jalan akses Tol Makassar New Port (Tahap I dan II).
Selanjutnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sudah menyetorkan modal senilai Rp1,21 miliar ke PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC), pemegang konsesi proyek jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyampaikan bahwa transaksi itu merupakan transaksi afiliasi setelah konsorsium yang dipimpin PT Jasa Marga (Persero) Tbk. keluar sebagai pemenang tender proyek.
“Perseroan telah melakukan setoran modal secara tunai sebesar Rp1,21 miliar atau sebanyak 12.191) saham yang setara dengan 20 persen kepemilkan saham pada PT JGC,” tulis Destiawan dalam keterbukaan informasi, Kamis (3/2/2022).
Adapun, PT JGC memiliki struktur permodalan yaitu modal dasar senilai Rp5,42 triliun, modal ditempatkan dan disetor Rp2,88 triliun. Adapun, modal dasar dibagi menjadi 54,29 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Sebelumnya, kemitraan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dengan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT PP (Persero) Tbk., dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap pada Senin (31/1/2022).