Bisnis.com, JAKARTA - Emiten barang konsumen PT Kino Indonesia Tbk. akan membeli kembali atau buyback saham perseroan hingga Rp100 miliar.
Dalam keterbukaan informasi, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Kino Indonesia Budi Muljono menyampaikan perseroan berencana melakukan buyback saham dengan jumlah biaya pembelian sebanyak-banyaknya Rp100 miliar atau maksimum 20 juta saham. Biaya yang digunakan untuk buyback akan diambil perseroan dari kas internal.
“Pelaksanaan pembelian kembali saham merupakan salah satu bentuk usaha KINO untuk meningkatkan kinerja saham perseroan dan membantu menstabilkan keadaan pasar modal,” tulis Budi, Kamis (3/2/2022).
Adapun, buyback saham ini akan dilakukan emiten dengan kode saham KINO mulai 3 Februari 2022 hingga 2 Mei 2022. Perseroan pun membatasi harga saham untuk buyback senilai maksimum Rp5.000 per saham.
Budi menegaskan bahwa jumlah saham yang dibeli kembali tersebut tidak akan melebihi 20 persen dari total modal disetor. Perseroan akan menjaga free float atau saham yang beredar di masyarakat tetap 7,5 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh.
Harga saham KINO terpantau menguat 5,26 persen menjadi Rp2.800 pada Kamis (3/2/2022) pukul 10.06 WIB. Sejak awal tahun, harga menanjak 37,44 persen dengan kapitalisasi pasar Rp3,99 triliun.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, produsen permen Kino ini membukukan jumlah aset senilai Rp5,31 triliun dengan ekuitas Rp2,63 triliun.
Perseroan mengalami penurunan laba bersih sebesar 56,34 persen menjadi Rp78,63 miliar pada akhir kuartal III/2021 dari sebelumnya Rp180,10 miliar. Penjualan KINO tercatat turun 5,75 persen menjadi Rp2,93 triliun dari sebelumnya Rp3,11 triliun.