Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Turun Tipis, Saham Adaro Minerals (ADMR) Melejit 18 Persen

Sebanyak 241 saham menguat, 267 saham melemah dan 162 saham diperdagangkan stagnan pada akhir sesi I hari ini.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan berada di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) belum mampu keluar dari zona merah hingga akhir perdagangan sesi I Rabu (19/1/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada 11.30 WIB IHSG melemah 0,07 persen atau 4,43 poin ke 6.609,62. Sebanyak 241 saham menguat, 267 saham melemah dan 162 saham diperdagangkan stagnan.

Investor asing membukukan aksi beli bersih Rp10,90 miliar di seluruh pasar. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi yang paling banyak diborong asing senilai Rp78,9 miliar. Menyusul saham PT United Tractors Tbk yang dibeli asing Rp13,2 miliar.

Sejumlah saham emiten berkapitalisasi pasar besar terpantau melemah hingga akhir sesi I perdagangan siang ini. Saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 2,91 persen, saham PT Astra International Tbk. (ASII) melemah 1,33 persen dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) tergelincir 0,72 persen.

Saat IHSG melemah, tiga saham melesat signifikan dan menduduk jajaran top gainers, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS) dan PT Sinergi Inti Plastindo Tbk. (ESIP). Ketiga saham masing-masing menguat 18 persen, 16,16 persen dan 14.38 persen.

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, berdasarkan analisa teknikal, IHSG memiliki peluang bergerak melemah terbatas pada hari ini. Ia mengatakan, IHSG akan bergerak pada kisaran 6.530 – 6.660.

“Inflasi, dan tingkat suku bunga The Fed serta kenaikkan imbal hasil US Treasury masih akan membuat pelaku pasar dan investor berspekulasi. Tingginya volatilitas, mungkin akan membuat IHSG kian menarik,” jelas Nico dikutip dari risetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper