Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Perbankan Dongkrak Kinerja Dua Indeks Baru ESG

Kedua indeks ESG teranyar sama-sama memiliki 8 saham emiten perbankan dalam konstituennya, yakni BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, BJBR, BJTM, BMRI, dan BNII.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sektor perbankan dinyatakan menjadi salah satu sektor pendorong pertumbuhan dua indeks anyar berbasis Environmental, Social and Governance (ESG) yaitu Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI.

Kedua indeks yang baru dirilis Bursa Efek Indonesia pada 20 Desember 2021 tersebut sama-sama memiliki 8 saham emiten perbankan dalam konstituennya. Delapan emiten tersebut adalah BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, BJBR, BJTM, BMRI, dan BNII.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada. Terlebih lagi setidaknya empat dari emiten perbankan tersebut berkapitalisasi pasar besar sehingga menguasai kapitalisasi pasar secara keseluruhan.

“Empat serangkai ini sudah menguasai market cap kan jadi itu lumayan tinggi untuk mendongkrak kenaikan indeks,” jelas Reza kepada Bisnis, Minggu (16/1/2022).

Selain itu, pertumbuhan pada kedua indeks baru berbasis ESG ini, ungkap Reza, juga didorong oleh beberapa saham yang berkaitan dengan sektor pertambangan dan energi misalnya UNTR, INCO dan ASII.

Menurut Reza, sejatinya kinerja indeks bergantung pada emiten-emiten yang masuk dalam konstituen indeks berbasis ESG yang pada 20 Januari 2022 mendatang genap berusia satu bulan.

Oleh karena sektor perbankan ikut mendorong kinerja indeks tersebut, ke depannya menurut Reza investor bisa memperhatikan sentimen di industri tersebut di antaranya kebijakan terkait suku bunga, data pertumbuhan kredit, dan lainnya.

Sama halnya dengan perbankan, Reza mengingatkan investor untuk memperhatikan sentimen yang ada pada masing-masing industri dalam konstituen dengan memperhatikan perkembangan demand.

"Masih saya rekomendasi buy untuk saham-saham perbankan. Untuk sektor lain masih perlu dilihat perkembangannya. Misalkan sektor otomotif ada ASII kita lihat perkembangan dari permintaan kendaraan,” papar Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper